Dalam sebuah
riwayat menyatakan bahwa ada seorang lelaki tua sedang berjalan-jalan di tepi
sungai, sedang dia berjalan-jalan dia terpandang seorang anak kecil sedang
mengambil wudhu' sambil menangis.
Apabila orang tua
itu melihat anak kecil tadi menangis, dia pun berkata, "Wahai anak kecil kenapa
kamu menangis?"
Maka berkata anak
kecil itu, "Wahai pakcik saya telah membaca ayat al-Qur'an sehingga sampai
kepada ayat yang berbunyi, "Yaa ayyuhal ladziina aamanuu quu anfusakum" yang
bermaksud, " Wahai orang-orang yang beriman, jagalah olehmu sekalian akan
dirimu." Saya menangis sebab saya takut akan dimasukkan ke dalam api
neraka."
Berkata orang tua itu, "Wahai anak, janganlah kamu takut, sesungguhnya kamu terpelihara dan kamu tidak akan dimasukkan ke dalm api neraka."
Berkata orang tua itu, "Wahai anak, janganlah kamu takut, sesungguhnya kamu terpelihara dan kamu tidak akan dimasukkan ke dalm api neraka."
Berkata anak
kecil itu, "Wahai pakcik, pakcik adalah orang yang berakal, tidakkah pakcik
lihat kalau orang menyalakan api maka yang pertama sekali yang mereka akan
letakkan ialah ranting-ranting kayu yang kecil dahulu kemudian baru mereka
letakkan yang besar. Jadi tentulah saya yang kecil ini akan dibakar dahulu
sebelum dibakar orang dewasa."
Berkata orang tua itu, sambil menangis, "Sesungguh anak kecil ini lebih takut kepada neraka daripada orang yang dewasa maka bagaimanakah keadaan kami nanti?"
Berkata orang tua itu, sambil menangis, "Sesungguh anak kecil ini lebih takut kepada neraka daripada orang yang dewasa maka bagaimanakah keadaan kami nanti?"
sumber : File
1001 KisahTeladan
Ditulis Oleh : Endy Djubu | Artikel | Anak Kecil yang Takut Api Neraka
Artikel Anak Kecil yang Takut Api Neraka ini diposting oleh Endy Djubu pada hari Kamis, 15 Maret 2012. Terimakasih atas kunjungan Anda yang telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat untuk kita semua, Kritik dan saran nya, silahkan tulis di kotak Komentar di bawah ini, dan jangan lupa di like/suka ya.... Salam hangat dari saya 3nf1try.blogspot.com
0 Comments:
Posting Komentar