My Profile

Jumat, 16 Maret 2012

Booming Blog Auto content


 Booming blog auto content,yah pasti bagi sobat blogger sudah tahu kan,bagi yang males2 nulis di blog inilah jalur alternatif untuk membuat blog agar terus dapat trafict,kamu mungkin pernah kan sebagian artikel kamu masuk pada web lain yang menggunakan auto content seperti ini,gimana kamu melihatnya,suka? kecewa? atau sebel artikel kamu dibajak...ha ha ha...
saya juga tukang copas lo...hanya saja bahasa penyampainya yang aq rubah, sebel gak jika artikel kamu yang kamu tulis di copas tanpa beda sedikitpun?
di copas manual saja sudah sebel apalagi dicuri dengan menngunakan software/pluggin,he he he...
lalu bagaimana cara kamu untuk menanggulangi ulah pluggin2 mereka itu? ada gak dari temen2 blogger yang bisa memberi solusinya? ato jangan2 pengen juga membuat autoblog seperti mereka saja (kyk aq) he he he....
ayuk bikin autoblog juga aja yuk...biar serp google penuh dengan autoblog saja he he he...kalo semua punya autoblog kan gak usah nulis semua...enak kan, aq juga mau coba2 buat autoblog dengan domain gratis serta hosting gratis kayak web yang baru aq buat dengan CMS wordpress ini, eh tapi belum sempat install plugginya nih...ntar aja ya aq installnya biar punya autoblog juga ha ha ha....jadi gak usah ribet2 nulis seperti ini.
buat sobat blogger yang membaca postingan ini dimohon memberi solusi,cara menanggulangi atau mungkin sobat blogger mau juga ikut2tan? ayuk......


Cara Membuat Tombol Reply Komentar


Sebenarnya hari ini saya sedang malas mengetik membuat postingan blog, yah inilah yang disebut kejenuhan..
tapi mau bagaimana lagi saya ingin membangun blog ini biar ada manfaatnya kelak.. hehe

Langsung saja yah bagaimana sih cara membuat atau memasang tombol reply / membalas komentar???
disebagian beberapa template blog blogspot ada yang tidak menyediakan tombol reply di kotak komentarnya,, contohnya di template TATA LETAK 2006 template blog yang lama tuh..

Nah buat blogger yang masih setia memakai template itu atau template hasil free download tapi tidak ada tombol reply di kotak komentarnya, mau tidak mau agan harus melakukan setting template (utak-atik lagi dah)

Bagaimana caranya???

1. Login ke Blogger
2. Masuk ke Tab Rancangan/Design blog agan
3. Kemudian pilih tab HTML ===>>> beri tanda Centang di "Expand Template Widget"
4. Oiya, jangan lupa download dulu template agan untuk mengembalikan data kalau ada kesalahan edit template nantinya
5. Cari kode ini:
<data:commentPostedByMsg/> 
atau ini
<b:include data='comment' name='commentDeleteIcon'/>
6. Setelah ketemu, letakkan kode yang ada di nomor 7 dibawahnya kode yang ada di nomor 5

7. <a expr:href='&quot;https://www.blogger.com/comment.g?blogID=ISIKAN DENGAN ID BLOGGER AGAN &amp;postID=&quot; + data:post.id + &quot;&amp;isPopup=true&amp;postBody=%40%3C%61%20%68%72%65%66%3D%22%23&quot; + data:comment.anchorName + &quot;%22%3E&quot; + data:comment.author + &quot;%3C%2F%61%3E#form&quot;' onclick='javascript:window.open(this.href, &quot;bloggerPopup&quot;, &quot;toolbar=0,location=0,statusbar=1,menubar=0,scrollbars=yes,width=450,height=450&quot;); return false;'>KODE REPLY KOMENTAR</a>
8. Save Template lalu lihat hasilnya

Eitssssssssssssss......????
Bingung yah???

Bagaimana cara mengetahui ID BLOGGER SAYA??
Jawab: 
Kalau agan sudah masuk ke tab Design HTML, agan lihat ke atas, agan akan lihat yang seperti ini
http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=47973461658980xxx(sensor)xxx
yang saya tanda merah itu adalah ID blog saya, jadi masukkan ID blog agan sendiri kedalam kode nomor 7 diatas

Apa yang dimaksud KODE REPLY KOMENTAR???
jawab:
Dibagian kode reply komentar itu terserah agan mau memasukkan apa saja disitu, bisa hanya tulisan bisa juga berupa gambar
Penjelasannya seperti ini:
kalau tulisan KODE REPLY KOMENTAR agan ganti dengan tulisan Balas Komentar maka bentuk tombol reply yang terlihat dikotak komentar agan adalah tulisan Balas Komentar
kalau agan tulis Saya Ganteng Loh Komentar dong ya berarti tombol reply dikotak komentar agan bentuknya nanti jadi tulisan Saya Ganteng Loh Komentar dong .. hahaha

Penjelasan diatas agan mengatakan kalau tombol Reply bisa berupa gambar, bagaimana caranya???
Jawab:
Caranya gampang kok, agan tinggal ganti saja tulisan KODE REPLY KOMENTAR dengan gambar (link'a) yang sudah agan upload ke internet
Ribet, bisa diperdetail lagi??? 


Cara Membuat Tombol Reply Dengan Gambar
1. Upload gambar kreasi agan sendiri ke internet untuk diambil link'a yang kemudian akan dijadikan tombol reply nantinya, atau pilih salah satu link gambar tombol reply dibawah ini:
Contoh bentuk gambarnya:


Link Gambar:
http://4.bp.blogspot.com/-GxKhYGVxEEQ/Ty_X-BH6ugI/AAAAAAAAAd0/PH6KP0pGObU/s1600/reply%2Bkomentar%2B1.jpg



Link Gambar:
http://4.bp.blogspot.com/-bUtf9RiAvoQ/Ty_eSXvNpgI/AAAAAAAAAeA/-hwFGXk_jx8/s1600/reply%2Bkomentar%2B10.jpg



Link Gambar:
http://4.bp.blogspot.com/-JVbBDocgWvw/Ty_fLokk95I/AAAAAAAAAe8/E0RLv0kf7h8/s1600/reply%2Bkomentar%2B5.jpg



Link Gambar:
http://1.bp.blogspot.com/-esR7HiHZb9c/Ty_fK-CYHiI/AAAAAAAAAeM/ZapMC9E6lCw/s1600/reply%2Bkomentar%2B9.jpg



Link Gambar:
http://3.bp.blogspot.com/-RHahTyIhMPc/Ty_fLNddjhI/AAAAAAAAAeU/t_np6Kyf7N0/s1600/reply%2Bkomentar%2B8.jpg



Link Gambar:
http://2.bp.blogspot.com/-99bn_0aFAls/Ty_fLHlMsKI/AAAAAAAAAec/NLpslXRBc7U/s1600/reply%2Bkomentar%2B7.jpg



Link Gambar:
http://3.bp.blogspot.com/-fdJwJbxOMQ0/Ty_fLIg5qdI/AAAAAAAAAew/1tGwyZ7OvlE/s1600/reply%2Bkomentar%2B6.jpg



Link Gambar:
http://2.bp.blogspot.com/-KHpBF836SHw/Ty_fdVb_QYI/AAAAAAAAAfg/dYDK-caZp8U/s1600/reply%2Bkomentar%2B3.jpg



Link Gambar:
http://4.bp.blogspot.com/-MPPdp3cJ9sg/Ty_fc-G_JQI/AAAAAAAAAfI/UyjRJDgXBHE/s1600/reply%2Bkomentar%2B4.jpg




Link Gambar:
http://4.bp.blogspot.com/-s_0qeXfWRds/Ty_fdBtCtvI/AAAAAAAAAfY/7QrIEPn6ZFA/s1600/reply%2Bkomentar%2B2.jpg

2. Ganti KODE REPLY KOMENTAR dengan kode ini <img src='MASUKKAN SALAH SATU LINK GAMBAR DIATAS DISINI'/>
3. Save Template

Mudah bukan??? hehehehe


Wanita Jelata


Seorang Gubernur pada zaman Khalifah Al-Mahdi, pada suatu hari mengumpulkan sejumlah tetangganya dan menaburkan uang dinar dihadapan mereka. Semuanya saling berebutan memunguti uang itu dengan suka cita. Kecuali seorang wanita kumal, berkulit hitam dan berwajah jelek. Ia terlihat diam saja tidak bergerak, sambil memandangi para tetangganya yang sebenarnya lebih kaya dari dirinya, tetapi berbuat seolah-olah mereka orang-orang yang kekurangan harta.

Dengan keheranan sang Gubernur bertanya, "Mengapa engkau tidak ikut memunguti uang dinar itu seperti tetangga engkau?"

Janda bermuka buruk itu menjawab, "Sebab yang mereka cari uang dinar sebagai bekal dunia. Sedangkan yang saya butuhkan bukan dinar melainkan bekal akhirat."
"Maksud engkau?" tanya sang Gubernur mulai tertarik akan kepribadian perempuan itu."
Maksud saya, uang dunia sudah cukup. Yang masih saya perlukan adalah bekal akhirat, yaitu salat, puasa dan zikir. Sebab perjalanan di dunia amat pendek dibanding dengan pengembaraan di akhirat yang panjang dan kekal."
Dengan jawaban seperti itu, sang Gubernur merasa telah disindir tajam. Ia insaf, dirinya selama ini hanya sibuk mengumpulkan harta benda dan melalaikan kewajiban agamanya. Padahal kekayaannya melimpah rauh, tak kan habis dimakan keluarganya sampai tujuh keturunan. Sedangkan umurnya sudah di atas setengah abad, dan Malaikat Izrail sudah mengintainya.

Akhirnya sang Gubernur jatuh cinta kepada perempua lusuh yang berparas hanya lebih bagus sedikit dari monyet itu. Kabar itu tersebar ke segenap pelosok negeri. Orang-orang besar tak habis pikir, bagaimana seorang Gubernur bisa menaruh hati kepada perempuan jelata bertampang jelek itu.

Maka pada suatu kesempatan, diundanglah mereka oleh Gubernur dalam sebuah pesta mewah. Juga para tetangga, trmasuk wanita yang membuat heboh tadi. Kepada mereka diberikan gelas crystal yang bertahtakan permata, berisi cairan anggur segar. Gubernur lantas memerintah agar mereka membanting gelas masing-masing. Semuanya terbengong dan tidak ada yang mau menuruti perintah itu. Namun, tiba-tiba trdengar bunyi berdenting, pertang ada orang gila yg melaksanakan perintah itu. Itulah si perempuan berwajah buruk. Di kakinya pecahan gelas berhamburan sampai semua orang tampak terkejut dan keheranan.Gubernur lalu bertanya, "Mengapa kaubanting gelas itu?"

Tanpa takut wanita itu menjawab, "Ada beberapa sebab. Pertama, dengan memecahkan gelas ini berarti berkurang kekayaan Tuan. Tetapi, menurut saya hal itu lebih baik daripada wibawa Tuan berkurnag lantaran perintah Tuan tidak dipatuhi."
Gubernur terkesima. Para tamunya juga kagum akan jawaban yang masuk akal itu.
Sebab lainnya?" tanya Gubernur.Wanita itu menjawab, "Kedua, saya hanya menaati perintah Allah. Sebab di dalam Alquran, Allah memerintahkan agar kita mematuhi Allah, Utusan-Nya, dan para penguasa. Sedangkan Tuan adalah penguasa, atau ulil amri, maka dengan segala resikonya saya laksanakan perintah Tuan."

Gubernur kian takjub. Demikian pula paran tamunya. "Masih ada sebab lain?"
Perempua itu mengangguk dan berkata, "Ketiga, dengansaya memecahkan gelas itu, orang-orang akan menganggap saya gila. Namun, hal itu lebih baik buat saya. Biarlah saya dicap gila daripada tidak melakukan perintah Gubernurnya, yang berarti saya sudah berbuat durhaka. Tuduhan saya gila, akan saya terima dengan lapang dada daripada saya dituduh durhaka kepada penguasa saya. Itu lebih berat buat saya."Maka ketika kemudian Gubernur yang kematian istri itu melamar lalu menikahi perempuan bertampang jelek dan hitam legam itu, semua yang mendengar bahkab berbalik sangat gembira karena Gubernur memperoleh jodoh seorang wanita yang tidak saja taat kepada suami, tetapi juga taat kepada Gubernurnya, kepada Nabinya, dan kepada Tuhannya.
 
File : Kisah-kisah Islam


Wahyu Terakhir Kepada Rasulullah SAW


Diriwayatkan bahwa surah Al-Maaidah ayat 3 diturunkan pada sesudah waktu asar yaitu pada hari Jumaat di padang Arafah pada musim haji penghabisan [Wada'].
Pada masa itu Rasulullah SAW berada di Arafah di atas unta. Ketika ayat ini turun Rasulullah SAW tidak begitu jelas penerimaannya untuk mengingati isi dan makna yang terkandung dalam ayat tersebut. Kemudian Rasulullah SAW bersandar pada unta beliau, dan unta beliau pun duduk perlahan-lahan. Setelah itu turun malaikat Jibril AS dan berkata:

"Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari ini telah disempurnakan urusan agamamu, maka terputuslah apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan demikian juga apa yang terlarang olehnya. Oleh itu kamu kumpulkan para sahabatmu dan beritahu kepada mereka bahwa hari ini adalah hari terakhir aku bertemu dengan kamu."
Setelah Malaikat Jibril AS pergi maka Rasulullah SAW pun berangkat ke Mekah dan terus pergi ke Madinah.Setelah Rasulullah SAW mengumpulkan para sahabat beliau, maka Rasulullah SAW pun menceritakan apa yang telah diberitahu oleh malaikat Jibril AS. Apabila para sahabat mendengar hal yang demikian maka mereka pun gembira sambil berkata:

"Agama kita telah sempurna. Agama kila telah sempurna."
Apabila Abu Bakar ra. mendengar keterangan Rasulullah SAW itu, maka ia tidak dapat menahan kesedihannya maka ia pun kembali ke rumah lalu mengunci pintu dan menangis sekuat-kuatnya. Abu Bakar ra. menangis dari pagi hingga ke malam. Kisah tentang Abu Bakar ra. menangis telah sampai kepada para sahabat yang lain, maka berkumpullah para sahabat di depan rumah Abu Bakar ra. dan mereka berkata: "Wahai Abu Bakar, apakah yang telah membuat kamu menangis sehingga begini sekali keadaanmu? Seharusnya kamu merasa gembira sebab agama kita telah sempuma." Mendengarkan pertanyaan dari para sahabat maka Abu Bakar ra. pun berkata, "Wahai para sahabatku, kamu semua tidak tahu tentang musibah yang menimpa kamu, tidakkah kamu tahu bahwa apabila sesualu perkara itu telah sempuma maka akan kelihatanlah akan kekurangannya. Dengan turunnya ayat tersebut bahwa ia menunjukkan perpisahan kita dengan Rasulullah SAW. Hasan dan Husin menjadi yatim dan para isteri nabi menjadi janda."

Selelah mereka mendengar penjelasan dari Abu Bakar ra. maka sadarlah mereka akan kebenaran kata-kata Abu Bakar ra., lalu mereka menangis dengan sekuat-kuatnya. Tangisan mereka telah didengar oleh para sahabat yang lain, maka mereka pun terus memberitahu Rasulullah SAW tentang apa yang mereka lihat itu. Berkata salah seorang dari para sahabat, "Ya Rasulullah SAW, kami baru kembali dari rumah Abu Bakar ra. dan kami dapati banyak orang menangis dengan suara yang kuat di depan rumah beliau." Apabila Rasulullah SAW mendengar keterangan dari para sahabat, maka berubahlah muka Rasulullah SAW dan dengan bergegas beliau menuju ke rumah Abu Bakar ra.. Setelah Rasulullah SAW sampai di rumah Abu Bakar ra. maka Rasulullah SAW melihat kesemua mereka yang menangis dan bertanya, "Wahai para sahabatku, kenapakah kamu semua menangis?." Kemudian Ali ra. berkata, "Ya Rasulullah SAW, Abu Bakar ra. mengatakan dengan turunnya ayat ini membawa tanda bahwa waktu wafatmu telah dekat. Adakah ini benar ya Rasulullah?." Lalu Rasulullah SAW berkata: "Semua yang dikatakan oleh Abu Bakar ra. adalah benar, dan sesungguhnya waktu untuk aku meninggalkan kamu semua telah dekat".

Setelah Abu Bakar ra. mendengar pengakuan Rasulullah SAW, maka ia pun menangis sekuat tenaganya sehingga ia jatuh pingsan. Sementara 'Ukasyah ra. berkata kepada Rasulullah SAW, 'Ya Rasulullah, waktu itu saya anda pukul pada tulang rusuk saya. Oleh itu saya hendak tahu apakah anda sengaja memukul saya atau hendak memukul unta baginda." Rasulullah SAW berkata: "Wahai 'Ukasyah, Rasulullah SAW sengaja memukul kamu." Kemudian Rasulullah SAW berkata kepada Bilal ra., "Wahai Bilal, kamu pergi ke rumah Fathimah dan ambilkan tongkatku ke mari." Bilal keluar dari masjid menuju ke rumah Fathimah sambil meletakkan tangannya di atas kepala dengan berkata, "Rasulullah telah menyediakan dirinya untuk dibalas [diqishash]."

Setelah Bilal sampai di rumah Fathimah maka Bilal pun memberi salam dan mengetuk pintu. Kemudian Fathimah ra. menyahut dengan berkata: "Siapakah di pintu?." Lalu Bilal ra. berkata: "Saya Bilal, saya telah diperintahkan oleh Rasulullah SAW unluk mengambil tongkat beliau."Kemudian Fathimah ra. berkata: "Wahai Bilal, untuk apa ayahku minta tongkatnya." Berkata Bilal ra.: "Wahai Fathimah, Rasulullah SAW telah menyediakan dirinya untuk diqishash." Bertanya Fathimah ra. lagi: "Wahai Bilal, siapakah manusia yang sampai hatinya untuk menqishash Rasulullah SAW?" Bilal ra. tidak menjawab perlanyaan Fathimah ra., Setelah Fathimah ra. memberikan tongkat tersebut, maka Bilal pun membawa tongkat itu kepada Rasulullah SAW Setelah Rasulullah SAW menerima tongkat tersebut dari Bilal ra. maka beliau pun menyerahkan kepada 'Ukasyah.

Melihatkan hal yang demikian maka Abu Bakar ra. dan Umar ra. tampil ke depan sambil berkata: "Wahai 'Ukasyah, janganlah kamu qishash baginda SAW tetapi kamu qishashlah kami berdua." Apabila Rasulullah SAW mendengar kata-kata Abu Bakar ra. dan Umar ra. maka dengan segera beliau berkata: "Wahai Abu Bakar, Umar dudukiah kamu berdua, sesungguhnya Allah SWT telah menetapkan tempatnya untuk kamu berdua." Kemudian Ali ra. bangun, lalu berkata, "Wahai 'Ukasyah! Aku adalah orang yang senantiasa berada di samping Rasulullah SAW oleh itu kamu pukullah aku dan janganlah kamu menqishash Rasulullah SAW" Lalu Rasultillah SAW berkata, "Wahai Ali duduklah kamu, sesungguhnya Allah SWT telah menetapkan tempatmu dan mengetahui isi hatimu." Setelah itu Hasan dan Husin bangun dengan berkata: "Wahai 'Ukasyah, bukankah kamu tidak tahu bahwa kami ini adalah cucu Rasulullah SAW, kalau kamu menqishash kami sama dengan kamu menqishash Rasulullah SAW" Mendengar kata-kata cucunya Rasulullah SAW pun berkata, "Wahai buah hatiku duduklah kamu berdua." Berkata Rasulullah SAW "Wahai 'Ukasyah pukullah saya kalau kamu hendak memukul."

Kemudian 'Ukasyah berkata: "Ya Rasulullah SAW, anda telah memukul saya sewaktu saya tidak memakai baju." Maka Rasulullah SAW pun membuka baju. Setelah Rasulullah SAW membuka baju maka menangislah semua yang hadir. Setelah 'Ukasyah melihat tubuh Rasulullah SAW maka ia pun mencium beliau dan berkata, "Saya tebus anda dengan jiwa saya ya Rasulullah SAW, siapakah yang sanggup memukul anda. Saya melakukan begini adalah sebab saya ingin menyentuh badan anda yang dimuliakan oleh Allah SWT dengan badan saya. Dan Allah SWT menjaga saya dari neraka dengan kehormatanmu." Kemudian Rasulullah SAW berkata, "Dengarlah kamu sekalian, sekiranya kamu hendak melihat ahli syurga, inilah orangnya." Kemudian semua para jemaah bersalam-salaman atas kegembiraan mereka terhadap peristiwa yang sangat genting itu. Setelah itu para jemaah pun berkata, "Wahai 'Ukasyah, inilah keuntungan yang paling besar bagimu, engkau telah memperolehi derajat yang tinggi dan bertemankan Rasulullah SAW di dalam syurga."

Apabila ajal Rasulullah SAW makin dekat maka beliau pun memanggil para sahabat ke rumah Aisyah ra. dan beliau berkata: "Selamat datang kamu semua semoga Allah SWT mengasihi kamu semua, saya berwasiat kepada kamu semua agar kamu semua bertaqwa kepada Allah SWT dan mentaati segala perintahnya. Sesungguhnya hari perpisahan antara saya dengan kamu semua hampir dekat, dan dekat pula saat kembalinya seorang hamba kepada Allah SWT dan menempatkannya di syurga. Kalau telah sampai ajalku maka hendaklah Ali yang memandikanku, Fadhl bin Abbas hendaklah menuangkan air dan Usamah bin Zaid hendaklah menolong keduanya. Setelah itu kamu kafanilah aku dengan pakaianku sendiri apabila kamu semua menghendaki, atau kafanilah aku dengan kain yaman yang putih. Apabila kamu memandikan aku, maka hendaklah kamu letakkan aku di atas balai tempat tidurku dalam rumahku ini. Setelah itu kamu semua keluarlah sebentar meninggalkan aku. Pertama yang akan menshalatkan aku ialah Allah SWT, kemudian yang akan menshalat aku ialah Jibril AS, kemudian diikuti oleh malaikat Israfil, malaikat Mikail, dan yang akhir sekali malaikat lzrail berserta dengan semua para pembantunya. Setelah itu baru kamu semua masuk bergantian secara berkelompok bershalat ke atasku."

Setelah para sahabat mendengar ucapan yang sungguh menyayat hati itu maka mereka pun menangis dengan nada yang keras dan berkata, "Ya Rasulullah SAW anda adalah seorang Rasul yang diutus kepada kami dan untuk semua, yang mana selama ini anda memberi kekuatan dalam penemuan kami dan sebagai penguasa yang menguruskan perkara kami. Apabila anda sudah tiada nanti kepada siapakah akan kami tanya setiap persoalan yang timbul nanti?." Kemudian Rasulullah SAW berkata, "Dengarlah para sahabatku, aku tinggalkan kepada kamu semua jalan yang benar dan jalan yang terang, dan telah aku tinggalkan kepada kamu semua dua penasihat yang satu daripadanya pandai bicara dan yang satu lagi diam saja. Yang pandai bicara itu ialah Al-Quran dan yang diam itu ialah maut. Apabila ada sesuatu persoalan yang rumit di antara kamu, maka hendaklah kamu semua kembali kepada Al-Quran dan Hadis-ku dan sekiranya hati kamu itu berkeras maka lembutkan dia dengan mengambil pelajaran dari mati."

Setelah Rasulullah SAW berkata demikian, maka sakit Rasulullah SAW bermula. Dalam bulan safar Rasulullah SAW sakit selama 18 hari dan sering diziaiahi oleh para sahabat. Dalam sebuah kitab diterangkan bahwa Rasulullah SAW diutus pada hari Senin dan wafat pada hari Senin. Pada hari Senin penyakit Rasulullah SAW bertambah berat, setelah Bilal ra. menyelesaikan azan subuh, maka Bilal ra. pun pergi ke rumah Rasulullah SAW. Sesampainya Bilal ra. di rumah Rasulullah SAW maka Bilal ra. pun memberi salam, "Assalaarnualaika ya rasulullah." Lalu dijawab oleh Fathimah ra., "Rasulullah SAW masih sibuk dengan urusan beliau." Setelah Bilal ra. mendengar penjelasan dari Fathimah ra. maka Bilal ra. pun kembali ke masjid tanpa memahami kata-kata Fathimah ra. itu. Apabila waktu subuh hampir hendak lupus, lalu Bilal pergi sekali lagi ke rumah Rasulullah SAW dan memberi salam seperti permulaan tadi, kali ini salam Bilal ra. telah di dengar oleh Rasulullah SAW dan baginda berkata, "Masuklah wahai Bilal, sesungguhnya penyakitku ini semakin berat, oleh itu kamu suruhlah Abu Bakar mengimamkan shalat subuh berjemaah dengan mereka yang hadir." Setelah mendengar kata-kata Rasulullah SAW maka Bilal ra. pun berjalan menuju ke masjid sambil meletakkan tangan di atas kepala dengan berkata: "Aduh musibah."

Setelah Bilal ra. sarnpai di masjid maka Bilal ra. pun memberitahu Abu Bakar tentang apa yang telah Rasulullah SAW katakan kepadanya. Abu Bakar ra. tidak dapat menahan dirinya apabila ia melihat mimbar kosong maka dengan suara yang keras Abu Bakar ra. menangis sehingga ia jatuh pingsan. Melihatkan peristiwa ini maka riuh rendah tangisan sahabat dalam masjid, sehingga Rasulullah SAW bertanya kepada Fathimah ra.; "Wahai Fathimah apakah yang telah berlaku?." Maka Fathimah ra. pun berkata: "Kekecohan kaum muslimin, sebab anda tidak pergi ke masjid." Kemudian Rasulullah SAW memanggil Ali ra. dan Fadhl bin Abas ra., lalu Rasulullah SAW bersandar kepada kedua mereka dan terus pergi ke masjid. Setelah Rasulullah SAW sampai di masjid maka beliau pun bershalat subuh bersama dengan para jemaah.

Setelah selesai shalat subuh maka Rasulullah SAW pun berkata, "Wahai kaum muslimin, kamu semua senantiasa dalam pertolongan dan pemeliharaan Allah, oleh itu hendaklah kamu semua bertaqwa kepada Allah SWT dan mengerjakan segala perintahnya. Sesungguhnya aku akan meninggalkan dunia ini dan kamu semua, dan hari ini adalah hari pertama aku di akhirat dan hari terakhir aku di dunia." Setelah berkata demikian maka Rasulullah SAW pun pulang ke rumah beliau. Kemudian Allah SWT mewahyukan kepada malaikat lzrail AS, "Wahai lzrail, pergilah kamu kepada kekasihku dengan sebaik-baik rupa, dan apabila kamu hendak mencabut ruhnya maka hendaklah kamu melakukan dengan cara yang paling lembut sekali. Apabila kamu pergi ke rumahnya maka minta izinlah lerlebih dahulu, kalau ia izinkan kamu masuk, maka masukiah kamu ke rumahnya dan kalau ia tidak mengizinkan kamu masuk maka hendaklah kamu kembali padaku."

Setelah malaikat lzrail mendapat perintah dari Allah SWT maka malaikal lzrail pun turun dengan menyerupai orang Arab Badwi. Setelah malaikat lzrail sampai di depan rumah Rasulullah SAW maka ia pun memberi salam, "Assalaamu alaikum yaa ahla baitin nubuwwati wa ma danir risaalati a adkhulu?" (Mudah-mudahan keselamatan tetap untuk kamu semua sekalian, wahai penghuni rumah nabi dan sumber risaalah, bolehkan saya masuk?) Apabila Fathimah mendengar orang memberi salam maka ia-pun berkata; "Wahai hamba Allah, Rasulullah SAW sedang sibuk sebab sakitnya yang semakin berat."
Kemudian malaikat lzrail berkata lagi seperti dipermulaannya, dan kali ini seruan malaikat itu telah didengar oleh Rasulullah SAW dan Rasulullah SAW bertanya kepada Fathimah ra., "Wahai Fathimah, siapakah di depan pintu itu." Maka Fathimah ra. pun berkata, "Ya Rasulullah, ada seorang Arab badwi memanggil mu, dan aku telah katakan kepadanya bahwa anda sedang sibuk sebab sakit, sebaliknya dia memandang saya dengan tajam sehingga terasa menggigil badan saya." Kemudian Rasulullah SAW berkata; "Wahai Fathimah, tahukah kamu siapakah orang itu?." Jawab Fathimah,"Tidak ayah." "Dia adalah malaikat lzrail, malaikat yang akan memutuskan segala macam nafsu syahwat yang memisahkan perkumpulan-perkumpulan dan yang memusnahkan semua rumah serta meramaikan kubur."
Fathimah ra. tidak dapat menahan air matanya lagi setelah mengetahui bahwa saat perpisahan dengan ayahandanya akan berakhir, dia menangis sepuas-puasnya. Apabila Rasulullah SAW mendengar tangisan Falimah ra. maka beliau pun berkata: "Janganlah kamu menangis wahai Fathimah, engkaulah orang yang pertama dalam keluargaku akan bertemu dengan aku." Kemudian Rasulullah SAW pun mengizinkan malaikat lzrail masuk. Maka malaikat lzrail pun masuk dengan mengucap, "Assalamuaalaikum ya Rasulullah." Lalu Rasulullah SAW menjawab: "Wa alaikas saalamu, wahai lzrail engkau datang menziarahi aku atau untuk mencabut ruhku?" Maka berkata malaikat lzrail: "Kedatangan saya adalah untuk menziarahimu dan untuk mencabut ruhmu, itupun kalau engkau izinkan, kalau engkau tidak izinkan maka aku akan kembali." Berkata Rasulullah SAW, "Wahai lzrail, di manakah kamu tinggalkan Jibril?" Berkata lzrail: "Saya tinggalkan Jibril di langit dunia, para malaikat sedang memuliakan dia." Tidak beberapa lama kemudian Jibril AS pun turun dan duduk di dekat kepala Rasulullah SAW.

Apabila Rasulullah SAW melihat kedatangan Jibril AS maka Rasulullah SAW pun berkata: "Wahai Jibril, tahukah kamu bahwa ajalku sudah dekat" Berkata Jibril AS, "Ya aku tahu." Rasulullah SAW bertanya lagi, "Wahai Jibril, beritahu kepadaku kemuliaan yang menggembirakan aku disisi Allah SWT" Berkata Jibril AS, "Sesungguhnya semua pintu langit telah dibuka, para malaikat bersusun rapi menanti ruhmu dilangit. Kesemua pintu-pintu syurga telah dibuka, dan kesemua bidadari sudah berhias menanti kehadiran ruhmu." Berkata Rasulullah SAW: "Alhamdulillah, sekarang kamu katakan pula tentang umatku di hari kiamat nanti." Berkata Jibril AS, "Allah SWT telah berfirman yang bermaksud,

"Sesungguhnya aku telah melarang semua para nabi masuk ke dalam syurga sebelum engkau masuk terlebih dahulu, dan aku juga melarang semua umat memasuki syurga sebelum umatmu memasuki syurga."
Berkata Rasulullah SAW: "Sekarang aku telah puas hati dan telah hilang rasa susahku." Kemudian Rasulullah SAW berkata: "Wahai lzrail, mendekatlah kamu kepadaku." Selelah itu Malaikat lzrail pun memulai tugasnya, apabila ruh beliau sampai pada pusat, maka Rasulullah SAW pun berkata: "Wahai Jibril, alangkah dahsyatnya rasa mati." Jibril AS mengalihkan pandangan dari Rasulullah SAW apabila mendengar kata-kata beliau itu. Melihatkan telatah Jibril AS itu maka Rasulullah SAW pun berkata: "Wahai Jibril, apakah kamu tidak suka melihat wajahku?" Jibril AS berkata: "Wahai kekasih Allah, siapakah orang yang sanggup melihat wajahmu dikala kamu dalam sakaratul maut?" Anas bin Malik ra. berkata: "Apabila ruh Rasulullah SAW telah sampai di dada beliau telah bersabda,

"Aku wasiatkan kepada kamu agar kamu semua menjaga shalat dan apa-apa yang telah diperintahkan ke atasmu."
Ali ra. berkata: "Sesungguhnya Rasulullah SAW ketika menjelang saat-saat terakhir, telah mengerakkan kedua bibir beliau sebanyak dua kali, dan saya meletakkan telinga, saya dengan Rasulullah SAW berkata: "Umatku, umatku." Telah bersabda Rasulullah SAW bahwa: "Malaikat Jibril AS telah berkata kepadaku; "Wahai Muhammad, sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan sebuah laut di belakang gunung Qaf, dan di laut itu terdapat ikan yang selalu membaca selawat untukmu, kalau sesiapa yang mengambil seekor ikan dari laut tersebut maka akan lumpuhlah kedua belah tangannya dan ikan tersebut akan menjadi batu."
 
sumber : File 1001 KisahTeladan


Wasiat Allah Kepada Rasulullah


Nabi S.A.W., "Pada waktu malam saya diisrakkan sampai ke langit, Allah S.W.T telah memberikan lima wasiat, antaranya :
  • Janganlah engkau gantungkan hatimu kepada dunia kerana sesungguhnya Aku tidak menjadikan dunia ini untuk engkau.
  • Jadikan cintamu kepada-Ku sebab tempat kembalimu adalah kepada-Ku.
  • Bersungguh-sungguhlah engkau mencari syurga.
  • Putuskan harapan dari makhluk kerana sesungguhnya mereka itu sedikitpun tidak ada kuasa di tangan mereka.
  • Rajinlah mengerjakan sembahyang tahajjud kerana sesungguhnya pertolongan itu berserta qiamullail.
Ibrahim bin Adham berkata, "Telah datang kepadaku beberapa orang tetamu. Saya berkata kepada mereka, berikanlah nasihat yang berguna kepada saya, yang akan membuat saya takut kepada Allah S.W.T.
Lalu mereka berkata, "Kami wasiatkan kepada kamu 7 perkara, yaitu :
  • Orang yang banyak bicaranya janganlah kamu harapkan sangat kesedaran hatinya.
  • Orang yang banyak makan janganlah kamu harapkan sangat kata-kata himat darinya.
  • Orang yang banyak bergaul dengan manusia janganlah kamu harapkan sangat kemanisan ibadahnya.
  • Orang yang cinta kepada dunia janganlah kamu harapkan sangat khusnul khatimahnya.
  • Orang yang bodoh janganlah kamu harapkan sangat akan hidup hatinya.
  • Orang yang memilih berkawan dengan orang yang zalim janganlah kamu harapkan sangat kelurusan agamanya.
  • Orang yang mencari keredhaan manusia janganlah harapkan sangat akan keredhaan Allah daripadanya."

sumber : File 1001 KisahTeladan


Sikap Wara' yang Menguntungkan


Jangan sekali-kali berpikir bahwa orang yang sempurna adalah orang yang mengenakan imamah terbaik dan pakaian mewah. Akan tetapi orang yang sempurna adalah yang menjauhi maksiat, menekuni wirid-wirid, beramal saleh, dan menuntut ilmu dengan penuh adab, karena ilmu akan menuntun pemiliknya mencapai kemuliaan.

Abdullah bin Mubarak suatu hari berkata, "Aku akan mengerjakan perbuatan yang akan membuatku mulia." Ia lalu menuntut ilmu hingga menjadi seorang yang alim. Waktu ia memasuki kota Madinah, masyarakat berbondong-bondong menyambutnya hingga hampir-hampir saja mereka saling bunuh karena berdesak-desakan. Ibu suri raja yang kebetulan menyaksikan kejadian itu bertanya, "Siapakah orang yang datang ke kota kita ini?". "Ia adalah salah seorang ulama Islam," jawab pelayannya.

Ia kemudian berkata kepada anaknya, "Perhatikanlah, bagaimana masyarakat berbondong-bondong mendatanginya. Raja yang satu ini tidak seperti kamu. Kamu, jika menginginkan sesuatu, harus memerintah seseorang untuk melakukannya. Tetapi, mereka mendatanginya dengan sukarela."
Abdullah sesungguhnya adalah anak seorang budak berkulit hitam bernama Mubarak. Budak ini betisnya kecil, bibirnya tebal dan telapak kakinya pecah-pecah. Walaupun demikian, ia adalah seorang yang sangat wara`. Ke-wara'-annya ini akhirnya membuahkan anak yang saleh. Mubarak bekerja sebagai penjaga kebun. Suatu hari tuannya datang ke kebun. "Mubarak, petikkan aku anggur yang manis," perintah tuannya.  Mubarak pergi sebentar lalu kembali membawa anggur dan menyerahkannya kepada tuannya. "Mubarak, anggur ini masam rasanya, tolong carikan yang manis!" kata tuannya setelah memakan anggur itu.

Mubarak segera pergi, tak lama kemudian ia kembali dengan anggur lain. Anggur itu dimakan oleh tuannya.  "Bagaimana kamu ini, aku suruh petik anggur yang manis, tapi lagi-lagi kamu memberiku anggur masam, padahal kamu telah dua tahun tinggal di kebun ini," tegur tuannya dengan perasaan kesal.

"Tuanku, aku tidak bisa membedakan anggur yang manis dengan yang masam, karena kamu mempekerjakan aku di kebun ini hanya sebagai penjaga. Sejak tinggal di sini aku belum pernah merasakan sebutir anggur pun, bagaimana mungkin aku dapat membedakan yang manis dari yang masam?" jawabnya. Tuannya tertegun mendengar jawaban Mubarak. Ia seakan-akan memikirkan sesuatu. Kemudian pulanglah ia ke rumah. Pemilik kebun itu memiliki seorang anak gadis. Banyak pedagang kaya telah melamar anak gadisnya.

Sesampainya dirumah, ia berkata kepada istrinya, "Aku telah menemukan calon suami anak kita."  "Siapa dia?" tanya istrinya. "Mubarak, budak yang menjaga kebun."  "Bagaimana kamu ini?! Masa puteri kita hendak kamu nikahkan dengan seorang budak hitam yang tebal bibirnya. Kalau pun kita rela, belum tentu anak kita sudi menikah dengan budak itu."  "Coba saja sampaikan maksudku ini kepadanya, aku lihat budak itu sangat wara' dan takut kepada Allah."

Kemudian sang istri pergi menemui anak gadisnya, "Ayahmu akan menikahkanmu dengan seorang budak bernama Mubarak. Aku datang untuk meminta persetujuanmu." "Ibu, jika kalian berdua telah setuju, aku pun setuju. Siapakah yang mampu memperhatikanku lebih tulus daripada kedua orang tuaku? Lalu mengapa aku harus tidak setuju?"  Sang ayah yang kaya raya itu kemudian menikahkan anak gadisnya dengan Mubarak. Dari pernikahan ini, lahirlah Abdullah bin Mubarak.
Habib Muhammad bin Hadi bin Hasan bin Abdurrahman Asseqaf, Tuhfatul Asyraf, Kisah dan HikmahFile : Kisah-kisah Islam


Tuhan Maha Pengampun Lagi Maha Penerima Taubat


Pada suatu hari Umar bin Khaththab masuk ke rumah Rasulullah SAW dalam keadaan menangis, padahal beliau terkenal orang yang keras dan kuat hati.  Di depan pintu Rasulullah SAW ini, ada seorang pemuda yang menangis tersedu-sedu. Aku terharu melihatnya, hingga aku sendiri turut menangis. Rasulullah SAW berkata, "Perintahkan dia masuk!" Anak muda itu pun masuk ke rumah Rasulullah SAW dalam keadaan masih mencucurkan air mata.

Rasulullah SAW bertanya, "Apakah sebabnya engkau menangis, wahai anak muda?" "Aku menangis mengenang dosaku yang amat banyak. Saking banyaknya, rasanya pundakku tiada kuasa lagi memikulnya."

Terjadilah tanya jawab antara Rasulullah SAW dengan pemuda itu. Rasulullah SAW bertanya, "Apakah engkau menyekutukan Tuhan, syirik?" "Tidak!" jawab pemuda.
"Kalau demikian, Tuhan akan mengampuni dosa-dosamu, walaupun dosamu itu seberat langit, bumi dan gunung," sahut Rasulullah SAW. "Dosaku lebih berat daripada itu lagi," kata pemuda itu.
"Apakah dosamu itu lebih berat dari seluruh tahta?" tanya Rasulullah SAW. "Memang, lebih berat dari itu, ya Rasulullah," jawab pemuda itu.

Rasulullah SAW bertanya lagi, "Apakah lebih berat daripada Arsy?"  Jawab pemuda itu, "Lebih berat lagi!". 
"Apakah dosamu itu lebih berat dari Tuhanmu sendiri, yang mempunyai sifat pengampun dan penerima taubat?" sahut Rasulullah SAW. Jawab pemuda itu, "Tidak ya Rasulullah, ampunan Tuhan lebih berat daripada dosaku. Tidak ada sesuatu yang lebih berat daripada ampunan Tuhan."

Tanya Rasulullah SAW, "Terangkanlah dosa yang telah engkau lakukan itu, dan jangan engkau segan dan merasa malu-malu."

Akhirnya, anak muda itu menerangkan, "Saya bekerja sebagai penjaga kuburan, sudah tujuh tahun lamanya. Pada suatu hari, meninggal seorang budak perempuan milik seorang golongan Anshar, dan dikuburkan di pemakaman yang saya jaga itu. Saya digoda oleh iblis sehingga diwaktu malam aku bongkar kuburan itu kembali. Saya curi kain kafan yang membalut mayat wanita itu. Kemudian saya meninggalkan tempat itu.

Pada suatu ketika yang lain, saya berjalan kembali ke dekat kuburan itu. Tiba-tiba wanita yang sudah mati itu bangkit dari kuburnya dan berkata kepada saya dengan suaranya yang lantang, "Celakalah engkau hai anak muda! Tidakkah engkau melakukan perbuatan kejam terhadap seorang wanita yang tidak berdaya lagi? Sampai hatikah engkau membiarkan aku menghadap Tuhan dalam keadaan telanjang?"

Mendengar keterangan itu, maka Rasulullah SAW sangat marah seraya berkata, "Engkau memang seorang yang fasik dan akan masuk neraka!"

Seketika itu juga beliau mengusir anak muda itu. Dengan gemetar tetapi masih dalam keadaan kesadaran, anak muda itu menyesali perbuatannya itu tiada putus-putusnya. Setiap malam ia berkhalwat dan tak habis-habisnya menyesali perbuatannya yang zalim itu.
Dia selalu memohon do'a kepada Tuhan, "Ya Tuhanku, aku menyatakan taubat dari perbuatan yang sesat itu. Jika Engkau, ya Tuhan, masih memberikan ampunan atas dosa yang aku perbuat itu, maka sampaikan hal itu kepada Rasulullah SAW. Jika dosaku itu memang tidak Engkau ampuni lagi, maka turunkanlah api dari langit untuk membakar kulitku sehingga aku menjadi hangus, sebagai balasan atas dosa yang aku lakukan itu."

Sementara tidak berapa lama, kemudian Malaikat Jibril menyampaikan kepada Rasulullah SAW wahyu yang menyatakan bahwa Tuhan mengampuni dosa anak muda itu, sebab taubatnya itu dilakukan dengan tulus ikhlas. Setelah wahyu turun, maka Rasulullah SAW memanggil anak muda itu menyampaikan kepadanya berita yang menggembirakan itu.
 

Sumber :1001 Kisah Nyata, Achmad Sunarto

Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia


Tausiyah Itsman bin 'Affan



'Ibnu Jarir At-thabari meriwayatkan "Tarikh"nya, jilid 3, hal 305, dan Saif dari Badar bin Utsman dan pamannya Ia berkata :

Tatkala ahli syura membaiat sahabat Utsman, beliau terlihat sedih. Lalu berjalan ke arah mimbar Rasulullah SAW untuk berkhutbat di hadapan manusia. Beliau memuji Allah dan. bershalawat kepada Nabi SAW lalu berkata:

"Sesungguhnya kalian berada di kampung yang tidak tetap dan sisa-sisa umur. Bersegeralah mengisi usia kalian dengan kebajikan sesuai kemampuan kalian, baik pada pagi maupun sore hari. Sungguh dunia itu mempendaya, janganlah sekali-kali kehidupan dunia menperdayakan kamu dan jangan (pula) penipu (syetan) mempendayakan kamu dalam (mentaati) Allah.

Jadikanlah generasi yang telah lewat sebagai pelajaran dan bersungguh-sungguhlah dan janganlah berleha-leha karena sesungguhnya maut itu tidak pernah lengah dari kalian. Dimana gerangan pemuja-pemuja dunia itu serta kawan-kawannya yang telah memilih dan memeriahkan dunia serta menikmatinya dalam kurun waktu yang panjang? Tidakkah mereka itu telah dihancurkan dunia ? Campakkanlah dunia itu sebagaimana Allah mencampakkannya.

Kejarlah akhirat karena sesungguhnya Allah telah mengumpamakannya dengan kebaikan Allah telah berfirman: "Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kebidupan dunia adalah sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit", hingga firman-Nya:"Harapan". Setelah itu, manusia datang, membai'at beliau.



Dikutip dari Buku Tausiyah Sahabat, Pustaka Imani Jakarta

Sumber: Yayasan Al Haramain


Tausiyah Umar bin Khattab



Ad-Dainuri mencatat bahwasannya satu waktu Umar memberi nasehat kepada seorang lelaki dan berkata:

"Jangan sampai (kondisi) orang lain memalingkan perhatianmu dan memperhatikan diri sendiri, karena segala akibat yang akan terjadi menjadi tanggunganmu tanpa melibatkan mereka. Jangan pula kamu menghabiskan waktu seharian hanya dengan berjalan-jalan karena seluruh kegiatamnu itu tercatat rapi Dan bila kami melakukan kesalahan maka susullah ia dengan berbuat kebaikan karena dalam hematku, tak ada sesuatu pun yang lebih cepat menghapus kecuali kebajikan baru terhadap dosa lama." (Kitab A1-Kanz', jilid 8 hal. 208)

AL-Khatib. Ibnu. Asakir dan Ibnu Najjar menriwayatkan dan Said bin Musayyib, ia berkata: "Umar telah benbicara kepada orang, semuanya adalah hikmah.beliau berkata:

Tidaklah lebih baik kamu menghukum seseorang yang bermaksiat kepada Allah karena melibatkan dirimu dibanding kamu taat kepada Allah lantaran orang tersebut. Senantiasalah bersangka baik terhadap saudaramu sehingga datang kepadamu (berita) yang merubah persangkaan itu. Jangan kamu menganggap buruk satu ucapan yang terlontar dari mulut seorang muslim padahal kamu bisa menakwilkan perkataan itu. (dengan tafsiran yang baik).

Barangsiapa yang suka mengundang datangnya tuduhan maka janganlah sekali-kali ia menyesal bila orang lain berburuk sangka padanya. Barangsiapa menyembunyikan rahasianya maka seluruh kebaikan ada dalam genggamannya. Hendaklah kamu mencari kawan yang jujur sebab ia akan membela dan menghiburmu di kala senang dan menjadi bekal dikala sulit. Hendaklah kamu selalu bensikap jujur kendati ia akan membunuhmu.

Janganlah mencampuri urusan yang tidak ada artinya dirimu. Janganlah kamu mengharapkan sesuatu yang tidak ada karena itu hanya akan menyibukanmu. Janganlah kamu sekali-kali meminta kebutuhanmu dari orang yang tidak senang bila barang itu berhasil kamu miliki. Janganlah kamu menganggap remeh sumpah dusta jika kamu tidak ingin dihancurkan oleh Allah. Jangan pula berteman dengan orang fajir sehingga kamu belajar dari kefajirannya. Hindarilah musuhmu dan waspada terhadap kawanmu kecuali yang jujur karena yang jujur takut kepada Allah. Khusyuklah dihadapan kuburan dan hinakanlah dirimu saat taat kepada Allah. Mintalah perlindungan dari maksiat Dan musyawarakanlah urusanmu dengan orang-orang yang takut kepada Allah karena sesungguhnya Dia telah berfirman: "Sesungguhnya yang takut kepada Allah hanyalah hamba-hamba-Nya yang berilmu" (Kitab, Al-Kanz jilid 8, hal 235)

Dikutip dari Buku Tausiyah Sahabat, Pustaka Imani Jakarta
Sumber: Yayasan Al Haramain


Tausiyah Abu Bakar



Ibnu Sa'ad dan Al-Muhamili serta yang lain meriwayatkan dari Urwah, ia berkata: ketika sahabat Abu Bakar dilantik menjadi khalifah baliau berpidato di hadapan manusia. Setelah memuji Allah, beliau berkata,

"Adapun sesudah itu, Wahai sekalian manusia, aku telah dipilih sekalian manusia, aku telah dipilih untuk mengatur urusan kalian padahal aku bukanlah orang terbaik di antara kalian, tapi Al-Qur'an tlah turun dan Nabi SAW telah mencontohkan unnah-sunnah, lalu pada akhirnya kita tahu bahwa orang yang cerdas itu adalah orang taqwadan sebodoh-bodoh tindakan adalah kefajiran. Sesungguhnya orang yang terkuat di antara kalian menurutku adalah lemah hingga aku mengembalikan haknya kepadanya. Dan sesungguhnya orang yang terlemah di antara kalian menurutku adalah orang kuat hingga aku mengambil hak darinya. Wahai manusia kau ini hanya mengikuti (sunnah) dan bukanlah pembuat bid'ah. Bila aku bersalah maka luruskanlah aku. Inilah perkataanku. Aku memohon ampun dari Allah untukku an untuk anda semuanya."(Kitab Al-kanz, Jilid 3, hal.130).

Abu Syaikh meriwayatkan dari Yazid bin Harun berkata: Khalifah Abu Bakar Shiddiq menyampaikan pidatonya dan berkata:

"Akan didatangkan pada hari kiamat seorang hamba yang telah diberikan nikmat yang banyak oleh Allah dan dilapangkan rezekinya. Badannya sungguh sehat, tapi ia kufur terhadap nikmat Rabbnya. Ia ditegakkan dihadapan Allah lalu ditanya: "Apa yang telah kamu siapkan untuk harimu kini dan apa yang telah kamu lakukan untuk dirimu sendiri?". Ia telah mendapatkan dirinya untuk melakukan kebajikan lalu menangis hingga air matanya mengalir. Kemudian ia menyesali dan menatapi dirinya karena tidak taat pada Allah hingga menangis dengan mengeluarkan darah. Kemudian menyesali dan meratapi nasibnya hingga ia memakan kedua tangannya sampai pergelangan. Kemudian ia menyesali dan meratapi nasibnya karena tidak taat kepada Alla dan meraung-raung sampai kedua biji matanya jatuh diatas pipinya, jarak antara keduanya satu kali satu farsakh. Kemudian ia menyesali dan meratapi nasibnya sehingga berkata Wahai Rabbku, kirimlah aku scgera ke neraka kasihanilah aku di tempat ini." ltulah, dia firman Allah. "Barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya neraka Jahanamlah baginya, ía kekal di da1amnya. Itu adalah kehinaan yang besar."


Dikutip dari Buku Tausiyah Sahabat, Pustaka Imani Jakarta

Sumber: Yayasan Al Haramain


Tanda-tanda Kiamat


Hudzaifah bin As-yad al-Ghifary berkata, sewaktu kami sedang berbincang, tiba-tiba datang Nabi Muhammad S.A.W kepada kami lalu bertanya, "Apakah yang kamu semua sedang bincangkan.?"
Lalu kami menjawab, "Kami sedang membincangkan tentang hari Kiamat."
Sabda Rasulullah S.A.W. "Sesungguhnya kiamat itu tidak akan terjadi sebelum kamu melihat sepuluh tanda :

· Asap
· Dajjal
· Binatang melata di bumi
· Terbitnya matahari sebelah barat
· Turunnya Nabi Isa A.S
· Keluarnya Yakjuj dan Makjuj
· Gerhana di timur
· Gerhana di barat
· Gerhana di jazirah Arab
· Keluarnya api dari kota Yaman menghalau manusia ke tempat pengiringan mereka.

Dajjal maksudnya ialah bahaya besar yang tidak ada bahaya sepertinya sejak Nabi Adam A.S sampai hari kiamat. Dajjal boleh membuat apa saja perkara-perkara yang luar biasa. Dia akan mendakwa dirinya Tuhan, sebelah matanya buta dan di antara kedua matanya tertulis perkataan 'Ini adalah orang kafir'.
Asap akan memenuhi timur dan barat, ia akan berlaku selama 40 hari. Apabila orang yang beriman terkena asap itu, ia akan bersin seperti terkena selsema, sementara orang kafir pula keadaannya seperti orang mabuk, asap akan keluar dari hidung, telinga dan dubur mereka.

Binatang melata yang dikenali sebagai Dabatul Ard ini akan keluar di kota Mekah dekat gunung Shafa, ia akan berbicara dengan kata-kata yang fasih dan jelas. Dabatul Ard ini akan membawa tongkat Nabi Musa A.S dan cincin Nabi Sulaiman A.S. Apabila binatang ini memukulkan tongkatnya ke dahi orang yang beriman, maka akan tertulislah di dahi orang itu 'Ini adalah orang yang beriman'. Apabila tongkat itu dipukul ke dahi orang yang kafir, maka akan tertulislah 'Ini adalah orang kafir'.

Turunnya Nabi Isa. A.S di negeri Syam di menara putih, beliau akan membunuh dajjal. Kemudian Nabi Isa A.S akan menjalankan syariat Nabi Muhammad S.A.W.
Yakjuj dan Makjuj pula akan keluar, mereka ini merupakan dua golongan. Satu golongan kecil dan satu lagi golongan besar. Yakjuj dan Makjuj itu kini berada di belakang bendungan yang dibangunkan oleh Iskandar Zulqarnain. Apabila keluarnya mereka ini, bilangannya tidak terhitung banyaknya, sehingga kalau air laut Thahatiah diminum nescaya tidak akan tinggal walau pun setitik.

Rasulullah S.A.W telah bersabda, " Hari kiamat itu mempunyai tanda, bermulanya dengan tidak laris jualan di pasar, sedikit saja hujan dan begitu juga dengan tumbuh-tumbuhan. Ghibah menjadi-jadi di merata-rata, memakan riba, banyaknya anak-anak zina, orang kaya diagung-agungkan, orang-orang fasik akan bersuara lantang di masjid, para ahli mungkar lebih banyak menonjol dari ahli haq"
Berkata Ali bin Abi Talib, Akan datag di suatu masa di mana Islam itu hanya akan tinggal namanya saja, agama hanya bentuk saja, Al-Qur'an hanya dijadikan bacaan saja, mereka mendirikan masjid, sedangkan masjid itu sunyi dari zikir menyebut Asma Allah. Orang-orang yang paling buruk pada zaman itu ialah para ulama, dari mereka akan timbul fitnah dan fitnah itu akan kembali kepada mereka juga. Dan kesemua yang tersebut adalah tanda-tanda hari kiamat."

Sabda Rasulullah S.A.W, "Apabila harta orang kafir yang dihalalkan tanpa perang yang dijadikan pembahagian bergilir, amanat dijadikan seperti harta rampasan, zakat dijadikan seperti pinjaman, belajar lain daripada agama, orang lelaki taat kepada isterinya, menderhakai ibunya, lebih rapat dengan teman dan menjauhkan ayahnya, suara-suara lantang dalam masjid, pemimpin kaum dipilih dari orang yang fasik, oarng dimuliakan kerana ditakuti akan tindakan jahat dan aniayanya dan bukan kerana takutkan Allah, maka kesemua itu adalah tanda-tanda kiamata."
sumber : File 1001 KisahTeladan


Syahid Setelah Mengucap Syahadah


Suatu ketika tatkala Rasulullah S.A.W sedang bersiap di medan perang Uhud, tiba-tiba terjadi hal yang tidak terduga. Seorang lelaki yang bernama Amar bin Thabit telah datang menemui baginda. Dia rupanya ingin masuk Islam dan akan ikut perang bersama Rasulullah S.A.W. Amar ini berasal dari Bani Asyahali. Seluruh kaumnya ketika itu sudah Islam setelah tokoh yang terkenal Saad bin Muaz memeluk Islam. Tetapi Amar ini enggan mengikut kaumnya yang ramai itu. Keangkuhan jahiliyyah menonjol dalam jiwanya, walaupun dia orang baik dalam pergaulan. Waktu kaumnya menyerunya kepada Islam, ia menjawab, "Kalau aku tahu kebenaran yang aku kemukakan itu sudah pasti aku tidak akan mengikutnya." Demikian angkuhnya Amar.

Kaum Muslimin di Madinah pun mengetahui bagaimana keanehan Amar di tengah-tengah kaumnya yang sudah memeluk Islam. Ia terasing sendirian, hatinya sudah tertutup untuk menerima cahaya Islam yang terang benderang. Kini dalam saat orang bersiap-siap akan maju ke medan perang, dia segera menemui Nabi S.A.W, menyatakan dirinya akan masuk Islam malah akan ikut berperang bersama angkatan perang di bawah pimpinan Nabi S.A.W. Pedangnya yang tajam ikut dibawanya.
Nabi S.A.W menyambut kedatangan Amar dengan sangat gembira, tambah pula rela akan maju bersama Nabi Muhammad S.A.W. Tetapi orang ramai tidak mengetahui peristiwa aneh ini, kerana masing-masing sibuk menyiapkan bekalan peperangan. Di kalangan kaumnya juga tidak ramai mengetahui keIslamannya. Bagaimana Amar maju sebagai mujahid di medan peperangan. Dalam perang Uhud yang hebat itu Amar memperlihatkan keberaniannya yang luar biasa. Malah berkali-kali pedang musuh mengenai dirinya, tidak dipedulikannya. Bahkan dia terus maju sampai saatnya dia jatuh pingsan.

"Untuk apa ikut ke mari ya Amar !" Demikian tanya orang yang heran melihatnya, sebab sangka mereka dia masih musyrik. Mereka kira Amar ini masih belum Islam lalau mengikut saja pada orang ramai. Dalam keadaan antara hidup dan mati itu Amar lalu berkata, "Aku sudah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, lalu aku siapkan pedangku dan maju ke medan perang. Allah akan memberikan syahidah padaku dalam waktu yang tidak lama lagi."
Amar meninggal. Rohnya mengadap ke hadrat Illahi sebagai pahlawan syahid. Waktu hal ini diketahui Rasul S.A.W, maka baginda pun bersabda, "Amar itu nanti akan berada dalam syurga nantinya." Dan kaum Muslimin pun mengetahui akhir hayat Amar dengan penuh takjub, sebab di luar dugaan mereka. Malah Abu Hurairah r.a sahabat yang banyak mengetahui hadith Nabi S.A.W berkata kaum Muslimin, "Cuba kamu kemukakan kepadaku seorang yang masuk syurga sedang dia tidak pernah bersyarat sekalipun juga terhadap Allah."

"Jika kamu tidak tahu orangnya." Kata Abu Hurairah r.a lagi, lalu ia pun menyambung, ujarnya, "Maka baiklah aku beritahukan, itulah dia Amar bin Thabit."
Demikianlah kisah seorang yang ajaib, masuk syurga demikian indahnya. Ia tidak pernah solat, puasa dan lain-lainnya seperti para sahabat yang lain, sebab dia belum memeluk Islam. Tiba-tiba melihat persiapan yang hebat itu, hatinya tergerak memeluk Islam sehingga ia menemui Nabi S.A.W . Ia menjadi Muslim, lalu maju ke medan perang, sebagai mujahid yang berani. Akhirnya tewas dia dengan mendapat syahadah iaitu pengakuan sebagai orang yang syahid. Mati membela agama Allah di medan perang. Maka syurgalah tempat bagi orang yang memiliki julukan syahid. Nabi S.A.W menjamin syurga bagi orang seperti Amar ini.

sumber : File 1001 KisahTeladan


Suara Syetan Penggoda


SHEIKH ABDUL QADIR JAILANI adalah seorang alim ulama dan ahli sufi yang cukup dikenali keutamaan dan kemuliaan ilmunya di kalangan umar Islam. Kerana sikapnya yang warak atau dekat dengan Allah, banyak pengikutnya yang berlebih-lebihan memuliakannya. Diceritakan suatu hari Sheikh Abdul Qadir jailani berjalan merantau seorang diri. Dalam mengharungi padang pasir yang panas terik itu ia merasa kehausan. Tiba-tiba ia melihat sebuah bejana dari perak melayang di udara lalu perlahan-lahan turun kepadanya diselimuti awan di atasnya.

Saat itu diceritakan terdengar suara ghaib di angkasa : "Hai Abdul Qadir, minumlah isi bejana ini. Hari ini kami telah menghalalkan kamu makan dan minum semua yang selama ini aku haramkan . Dan telah kugugurka semua kewajipan untukmu." Bunyi suara ghaib itu.
Sebagai orang yang arif, Abdul Qadir cukup tahu bahwa suara ghaib yang menyerupai wahyu itu cuma syaitan yang menggoda keteguhan imannya. Maka marahlah ia dan berkata : "Hai mal'un beredarlah engkau dari sini. Sesungguhnya aku tiada lebih mulia dibandingkan dengan Nabi Muhammad S.A.W di sisi Allah Taala. Kepada Rasulullah saja tidak mungkin berlaku ketentuan semacam itu. Barang yang diharamkan Allah selamanya tetap haram, dan kewajipan hamba kepadanya tidak pernah digugurkan termasuk pada diriku." Ujarnya tegas.


sumber : File 1001 KisahTeladan


Si Sombong



Suatu hari hakim Yahya bin Aktsam mengadakan pengajian. Ia mengundang banyak orang terpelajar di wilayahnya, termasuk seorang penyair bernama Al-Athawi. Dan ikut datang juga Ishak Al-Mushili, seorang yang terkenal sombong.

Ia pun mulai unjuk kehebatannya dalam berbagai disiplin ilmu dengan gaya bicaranya yang berapi-api. Ia merasa seolah-olah yang paling hebat di antara semua yang hadir.

"Bagaimana, Hakim? Ada koreksi atau sanggahan atas apa yang telah aku sampaikan tadi?" tanya Ishak dengan sombong.

"Tidak," jawab hakim Yahya bin Aktsam selaku tuan rumah.

"Aku tahu banyak pakar dalam berbagai ilmu. Tetapi keahlianku adalah di bidang seni menyanyi," katanya.

"Maaf, apakah dalam bidang ilmu nahwu engkau sehebat Al-Farra' atau Al-Akhfash?" tanya penyair Al-Athawi yang sejak tadi terus memperhatikan kesombongan Ishak Al-Mushili.

"Oh, tidak," jawabnya dengan gugup.

"Apakah dalam bidang ilmu bahasa engkau seunggul Al-Ashmu' atau Abu Ubaidah?"

"Tidak."

"Bagaimana dengan ilmu kalam (tauhid) apakah engkau menyamai Abu Hudzail Al-Allaf dan Al-Nazham?"

"Tidak."

"Barangkali dalam bidang fiqih engkau sehebat Yahya bin Aktsam pemilik rumah ini?"

"Tidak."

"Bidang sastra, mungkin engkau sehebat Abu Nawas atau Abul Al-Atahiyah?"

"Juga tidak."

"Kalau begitu engkau hanya pamer kepintaran. Dalam bidang seni menyanyi, mungkin engkau tidak ada bandingannya di antara kami semua ini. Tetapi dalam bidang lain, engkau bukan apa-apa!" kata Al-Athawi dengan puas, karena berhasil memberi pelajaran orang yang terkenal sombong.

 


Sumber: Wafyat Al-A'yan , Ibnu Khalkan

Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia


Siapa Yang Lebih Parah


Seorang santri mendatangi rumah seorang Kyai di Kampung yang terkenal amat mumpuni dalam ilmu hadits. Tetapi saat ia memasuki rumahkyai dan duduk di ruang tamu, timbullah banyak pertanyaan dalam pikirnya mengapa banyak gambar tertempel di dinding, mulai dari gambar presiden dan wapresnya, hingga gambar keluarganya.

"Wah, kiyai ini konon ahli hadits, tetapi kok tidak mengamalkan hadits" pikir santri "Saya harus mempertanyakan masalah ini dengan kritis".

Melihat sang tamu duduk termenung, kyai bertanya " Nak , apa yang kamu pikirkan ?"

"Saya tuh heran kyai, anda konon dikenal sebagai ahli hadits, tetapimengapa anda masih menempelkan foto-foto itu?" tanya santri sambil menunjuk ke arah dinding .
"Bukankah itu menyalahi apa yang dinyatakanNabi?" Tanya santri lagi.

Alih-alih langsung memberikan jawaban terhadap pertanyaan sang santri,Kyai dengan roman muka kaget dan kebingungan, melakukan gerakan seperti mencari-cari sesuatu dari saku baju kokonya, tetapi ia tidak menemukan sesuatu, ia pun mencari-cari sesuatu dari dompetnya, tetapi juga tidak ada. Santri melihat Kyai dengan wajah bertanya-tanya.

Kyai memanggil pelayannya dan meminta agar istri Kyai mengambilkanuang Rp 50.000, karena ia teringat harus membayar upah kerja kepadatukang.

Saat mendengar alasan kyai yang sibuk- mencari-cari sesuatu, Santriberkata, " Oh pak Kyai, kalau begitu, tak usahlah risau, biar ini saya talangi dulu" kata Santri sambil menanggalkan kopiah hitamnya, kemudian mengambil selembar Senyuman HMS dari lipatan di kopiahnya.

Dengan muka ceria sang Kyai, menerima uang Rp 50.000 itu memandangigambar HMSnya, kemudian memandang ke dinding , laluberkata, "Wah... nak Santri, menjawab pertanyaan anda tentang haditsmemasang gambar, saya sih tidak separah anda , saya hanya memasangdi dinding dan itupun dhohir terlihat orang lain. Sementara anda menempatkan gambar HMS secara khusus, teramat pribadi, dan bahkan di tempat sangat mulya di atas kepala anda ".
 

File : Kisah-kisah Islam


Sholat yang Tidak Diterima


Rasulullah S.A.W. telah bersabda yang bermaksud :
"Sesiapa yang memelihara solat, maka solat itu sebagai cahaya baginya, petunjuk dan jalan selamat dan barangsiapa yang tidak memelihara solat, maka sesungguhnya solat itu tidak menjadi cahaya, dan tidak juga menjadi petunjuk dan jalan selamat baginya." (Tabyinul Mahaarim)
Rasulullah S.A.W telah bersabda bahwa : "10 orang solatnya tidak diterima oleh Allah S.W.T, antaranya :
  1. Orang lelaki yang solat sendirian tanpa membaca sesuatu.
  2. Orang lelaki yang mengerjakan solat tetapi tidak mengeluarkan zakat.
  3. Orang lelaki yang menjadi imam, padahal orang yang menjadi makmum membencinya.
  4. Orang lelaki yang melarikan diri.
  5. Orang lelaki yang minum arak tanpa mahu meninggalkannya (Taubat).
  6. Orang perempuan yang suaminya marah kepadanya.
  7. Orang perempuan yang mengerjakan solat tanpa memakai tudung.
  8. Imam atau pemimpin yang sombong dan zalim menganiaya.
  9. Orang-orang yang suka makan riba'.
  10. Orang yang solatnya tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan yang keji dan mungkar."
Sabda Rasulullah S.A.W yang bermaksud : "Barang siapa yang solatnya itu tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan keji dan mungkar, maka sesungguhnya solatnya itu hanya menambahkan kemurkaan Allah S.W.T dan jauh dari Allah."
Hassan r.a berkata : "Kalau solat kamu itu tidak dapat menahan kamu dari melakukan perbuatan mungkar dan keji, maka sesungguhnya kamu dianggap orang yang tidak mengerjakan solat. Dan pada hari kiamat nanti solatmu itu akan dilemparkan semula ke arah mukamu seperti satu bungkusan kain tebal yang buruk."


sumber : File 1001 KisahTeladan


Segenggam Garam


Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. "Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..", ujar Pak tua itu.
"Pahit. Pahit sekali", jawab sang tamu, sambil meludah kesamping.
Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu.
"Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah". Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi,  "Bagaimana rasanya?".
"Segar.", sahut tamunya.
"Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?", tanya Pak Tua lagi.
"Tidak", jawab si anak muda.
Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu.
"Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama. Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu."
Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. "Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan."
Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan "segenggam garam", untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa.

Sabili


Segelas Air


SUATU hari tampak Khalifah Harun AI-Rasyid salah seorang Khalifah dari Dinasti Bani Abbasiyah yang terkenal dengan kebaikan dan kesolehannanya, seorang khalifah yang sangat tawaddu'.

Suatu hari beliau duduk dengan gelisah dan tidak tahu apa sebabnya, tampak duduknya tidak tenang, sekali-kali berdiri dan kemudian duduk kembali begitu seterusnya. Khalifah Harun Al- Rasyid memerintahkan salah seorang pengawalnya untuk mengundang seorang ulama 'yang sholeh dan tawaddu' pada masa itu, seorang ulama' yang tidak pernah mau dekat dan menerima jabatan apapun dari Khalifah dan hal itu membuat Khalifah Harun AI-Rasyid sangat menghormatinya, yaitu Abu As Sammak.

Ketika Abu As Sammak datang kehadapannya, Khalifah langsung berkata "nasehatilah aku, wahai Abu As Sammak, ulama' yang baik dan berpendirian teguh," demikian mulia permohonan dari Khalifah yang mempunyai kekuasaan tiada banding kala itu kepada seorang ulama yang sangat bersahaja datang kehadapannya dengan berjalan kaki.

Pada saat itu datang seorang pelayan dengan membawa segelas air untuk Khalitah Harun AI-Rasyid, dan ketika dia bersiap untuk meminumnya, Abu As-Sammak berkata : "Tunggu sebentar wahai Amirul Mukminin. Demi Allah, aku mengharap agar pertanyaanku dijawab dengan kejujuranmu. Seandainya anda berada dalam kehausan yang tak tertahan lagi, tapi segelas air ini tak dapat anda minum, berapa harga yang bersedia anda bayar demi melepaskan dahaga?".

"Setengah dari yang kumiliki," ujar sang Khalifah dan langsung meminum segelas air tersebut. Beberapa saat kemudian setelah sang Khalifah meminum segelas air tersebut, Abu As- Sammak bertanya kembali, "seandainya apa yang telah anda minum tadi tak dapat keluar kembali, sehingga mengganggu kesehatan anda, berapakah anda bersedia membayar untuk kesembuhan anda?".

"Setengah dari yang kumiliki," jawab Khalifah Harun AI- Rasyid tegas. "Ketahuilah bahwa seluruh kekayaan dan kekuasaan di dunia yang nilainya hanya seharga segelas air tidak wajar diperebutkan atau dipertahankan tanpa hak dan kebenaran," kata Abu As Sammak kepada Khalifah Harun AI-Rasyid.

Khalifah Harun AI-Rasyid yang kekuasaannya meliputi negara yang amat luas dan Bani Abbasiyah dalam puncak kejayaan membenarkan ucapan Abu As Sammak, demikian agung dan jujur Khalifah Harun Al- Rasyid begitu juga dengan Abu As Sammak yang berani dan tegas terhadap penguasa.


Feri Wahyudi
Sabili


Ria Memusnahkan Pahala


Syidad bin Ausi berkata, "Suatu hari saya melihat Rasulullah S.A.W sedang menangis, lalu saya pun bertanya beliau, Ya Rasulullah, mengapa anda menangis?"
Sabda Rasulullah S.A.W, "Ya Syidad, aku menangis kerana khuatir terhadap umatku akan perbuatan syirik, ketahuilah bahwa mereka itu tidak menyembah berhala tetapi mereka berlaku ria dengan amalan perbuatan mereka."
Rasulullah bersabda lagi, "Para malaikat penjaga akan naik membawa amal perbuatan para hamba dari puasanya, solatnya, dermanya dan sebagainya. Para malaikat itu mempunyai suara seperti suara lebah dan mempunyai sinar matahari dan bersama mereka itu 3,000 malaikat dan mereka membawa ke langit ketujuh."

Malaikat yang diserahi ke langit berkata kepada para malaikat penjaga, "Berdirilah kamu semua dan pukulkanlah amal perbuatan ini ke muka pemiliknya dan semua anggotanya dan tutuplah hatinya, sungguh saya menghalangi sampainya kepada Tuhan saya setiap amal perbuatan yang tidak dikehendaki untuk Tuhan selain daripada Allah (membuat sesuatu amal bukan kerana Allah)."
"Berlaku ria di kalangan ahli fiqh adalah kerana inginkan ketinggian supaya mereka menjadi sebutan. Di kalangan para ulama pula untuk menjadi popular di kota dan di kalangan umum. Allah S.W.T telah memerintahkan agar saya tidak membiarkan amalnya melewati saya akan sampai selain kepada saya."

Malaikat penjaga membawa amal orang-orang soleh dan kemudian dibawa oleh malaikat di langit sehingga terbuka semua aling-aling dan sampai kepada Allah S.W.T. Mereka berhenti di hariban Allah dan memberikan persaksian terhadap amal orang tersebut yang betul-betul soleh dan ikhlas kerana Allah.
Kemudian Allah S.W.T berfirman yang bermaksud, "Kamu semua adalah para malaikat Hafazdah (malaikat penjaga) pada amal-amal perbuatan hamba-Ku, sedang Aku-lah yang mengawasi dan mengetahui hatinya, bahwa sesungguhnya dia menghendaki amal ini bukan untuk-Ku, laknat para malaikat dan laknat segala sesuatu di langit."

sumber : File 1001 KisahTeladan


Rela Dimasukkan ke Dalam Neraka


Nabi Musa AS suatu hari sedang berjalan-jalan melihat keadaan ummatnya. Nabi Musa AS melihat seseorang sedang beribadah. Umur orang itu lebih dari 500 tahun. Orang itu adalah seorang yang ahli ibadah. Nabi Musa AS kemudian menyapa dan mendekatinya.
Setelah berbicara sejenak ahli ibadah itu bertanya kepada Nabi Musa AS, Wahai Musa AS aku telah beribadah kepada Allah SWT selama 350 tahun tanpa melakukan perbuatan dosa. Di manakah Allah SWT akan meletakkanku di Sorga-Nya?. Tolong sampaikan pertanyaanku ini kepada Allah. Nabi Musa AS mengabulkan permintaan orang itu.
Nabi Musa AS kemudian bermunajat memohon kepada Allah SWT agar Allah SWT memberitahukan kepadanya di mana ummatnya ini akan ditempatkan di akhirat kelak. Allah SWT berfirman, "Wahai Musa (AS) sampaikanlah kepadanya bahwa Aku akan meletakkannya di dasar Neraka-Ku yang paling dalam".
Nabi Musa AS kemudian mengabarkan kepada orang tersebut apa yang telah difirmankan Allah SWT kepadanya. Ahli ibadah itu terkejut. Dengan perasaan sedih ia beranjak dari hadapan Nabi Musa AS. Malamnya ahli ibadah itu terus berfikir mengenai keadaan dirinya. Ia juga mulai terfikir bagai mana dengan keadaan saudara-saudaranya, temannya, dan orang lain yang mereka baru beribadah selama 200 tahun, 300 tahun, dan mereka yang belum beribadah sebanyak dirinya, di mana lagi tempat mereka kelak di akhirat.
Keesokan harinya ia menjumpai Nabi Musa AS kembali. Ia kemudian berkata kepada Nabi Musa AS, "Wahai Musa AS, aku rela Allah SWT memasukkan aku ke dalam Neraka-Nya, akan tetapi aku meminta satu permohonan. Aku mohon agar setelah tubuhku ini dimasukkan ke dalam Neraka maka jadikanlah tubuhku ini sebesar-besarnya sehingga seluruh pintu Neraka tertutup oleh tubuhku jadi tidak akan ada seorang pun akan masuk ke dalamnya".
Nabi Musa AS menyampaikan permohonan orang itu kepada Allah SWT. Setelah mendengar apa yang disampaikan oleh Nabi Musa AS maka Allah SWT berfirman, "Wahai Musa (AS) sampaikanlah kepada ummatmu itu bahwa sekarang Aku akan menempatkannya di Surga-Ku yang paling tinggi".
 


sumber : File 1001 KisahTeladan


Rasulullah dan Uang 8 Dirham


Suatu hari Rasulullah SAW bermaksud belanja. Dengan bekal uang 8 dirham, beliau hendak membeli pakaian dan peralatan rumah tangga. Belum juga sampai di pasar, beliau mendapati seorang wanita yang sedang menangis. Beliau sempatkan bertanya kenapa menangis. Apakah sedang ditimpa musibah ? Perempuan itu menyampaikan bahwa ia adalah seorang budak yang sedang kehilangan uang sebesar 2 dirham. Ia menangis sangat takut didera oleh majikannya. Dua dirham dikeluarkan dari saku Rasulullah untuk menghibur perempuan malang tersebut.
Kini tinggal 6 dirham. Beliau bergegas membeli gamis, pakaian kesukaanya. Akan tetapi baru beberapa langkah dari pasar, seorang tua lagi miskin setengah teriak berkata, "Barang siapa yang memberiku pakaian, Allah akan mendandaninya kelak." Rasulullah memeriksa laki-laki tersebut. Pakaiannya lusuh, tak pantas lagi dipakai. Gamis yang baru dibelinya dilepas dan diberikan dengan sukarela kepadanya. Beliau tak jadi memakai baju baru.

Dengan langkah ringan beliau hendak segera pulang. Akan tetapi lagi-lagi beliau harus bersabar. Kali ini beliau menjumpai perempuan yang diberi dua dirham tersebut mengadukan persoalan, bahwa ia takut pulang. Ia khawatir akan dihukum oleh majikannya karena terlambat. Sebagai budak saat itu nilainya tidak lebih dari seekor binatang. Hukuman fisik sudah sangat lazim diterima. Rasulullah diutus di dunia untuk mengadakan pembelaan terhadap rakyat jelata.
Dengan senang hati beliau antarkan perempuan tersebut ke rumah majikannya. Sesampainya di rumah, beliau ucapkan salam. Sekali, dua kali belum ada jawaban. Baru salam yang ketiga dijawab oleh penghuni rumah. Nampaknya semua penghuni rumah tersebut adalah perempuan. Ketika ditanya kenapa salam beliau tidak dijawab, pemilik rumah itu mengatakan sengaja melakukannya dengan maksud didoakan Rasulullah dengan salam tiga kali.
Selanjutnya Rasulullah menyampaikan maksud kedatangannya. Beliau mengantar perempuan yang menjadi budak tersebut karena takut mendapat hukuman. Rasulullah kemudian menyampaikan, "Jika perempuan budak ini salah dan perlu dihukum, biarlah aku yang menerima hukumannya."
Mendengar ucapan Rasulullah in penghuni rumah terkesima. Mereka merasa mendapat pelajaran yang sangat berharga dari baginda Rasulullah. Karena secara refleks mereka menyampaikan, "Budak belian ini merdeka karena Allah."
Betapa bahagianya Rasulullah mendengar pernyataan itu. Beliau sangat bersyukur dengan uang 8 dirham mendapat keuntungan ribuan dirham, yakni harga budak itu sendiri. Beliau berkata, "Tiadalah aku melihat delapan dirham demikian besar berkatnya dari pada delapan dirham yang ini. Allah telah memberi ketenteraman bagi orang yang ketakutan, memberi pakaian orang yang telanjang, dan membebaskan seorang budak belian."

Akhirnya, rahmat dan kasih sayang, bantuan dan pertolongan kepada masyarakat bawah akan mendatangkan kesejahteraan dan kemajuan. Allah berfirman dalam sebuah hadits Qudsyi. "Bahwanya Allah menolong hanba-Nya, selama ia menolong saudaranya."

sumber : File 1001 KisahTeladan


Rasul dan Pengemis Yahudi Buta


Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata "Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya".
Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW melakukannya hingga menjelang Beliau SAW wafat. Setelah kewafatan Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.

Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya, "anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan".
Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja".
"Apakah Itu?", tanya Abubakar r.a.
"Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana", kata Aisyah r.ha.

Keesokan harinya Abubakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abubakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepada nya. Ketika Abubakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "siapakah kamu ?".
Abubakar r.a menjawab, "aku orang yang biasa". "Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku", jawab si pengemis buta itu. "Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri", pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. Setelah pengemis itu mendengar cerita Abubakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia.... Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Abubakar r.a.
 


sumber : File 1001 KisahTeladan


Percakapan Nabi Musa dengan Tuhan


Musa A.S : Oh Tuhan, ajarilah kami sesuatu yang dapat kami pakai untuk berzikir dan berdo'a kepada Engkau.
Tuhan: Ucapkan, Laa Ilaaha Illlallaah hai Musa.
Musa A.S: Oh Tuhan, semua hamba-Mu telah mengucapkan kalimat itu.
Tuhan: Hai Musa, andaikan langit yang tujuh berserta seluruh penghuninya selain Aku, dan bumi yang tujuh ditimbang dengan Laa Ilaaha Illallaah, nescaya masih berat Laa Ilaaha Illallaah.
Kata Hikmah :
  1. Kisah ini diambil dari hadis Nabi S.A.W yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban dan Imam Al-Hakim dari Abi Sa'id Al-Khud riyyi r.a.
  2. Nilai Laa Ilaaha Illallaah lebih hebat daripada langit, bumi dan seluruh penghuninya.
  3. Langit itu berpenghuni.
  4. Bumi itu tujuh lapis sebagaimana langit.
  5. Seutama-utama zikir adalah Laa Ilaaha Illallaah.
 
 
sumber : File 1001 KisahTeladan


Penciptaan Akal dan Nafsu


Dalam sebuah kitab karangan 'Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir Alkhaubawiyi, seorang ulama yang hidup dalam abad ke XIII Hijrah, menerangkan bahwa sesungguhnya Allah S.W.T telah menciptakan akal, maka Allah S.W.T telah berfirman yang bermaksud : "Wahai akal mengadaplah engkau."
Maka akal pun mengadap kehadapan Allah S.W.T., kemudian Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Wahai akal berbaliklah engkau!", lalu akal pun berbalik.
Kemudian Allah S.W.T. berfirman lagi yang bermaksud : "Wahai akal! Siapakah aku?". Lalu akal pun berkata, "Engkau adalah Tuhan yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu yang daif dan lemah."

Lalu Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Wahai akal tidak Ku-ciptakan makhluk yang lebih mulia daripada engkau."
Setelah itu Allah S.W.T menciptakan nafsu, dan berfirman kepadanya yang bermaksud : "Wahai nafsu, mengadaplah kamu!".
Nafsu tidak menjawab sebaliknya mendiamkan diri. Kemudian Allah S.W.T berfirman lagi yang bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Lalu nafsu berkata, "Aku adalah aku, dan Engkau adalah Engkau."
Setelah itu Allah S.W.T menyiksanya dengan neraka jahim selama 100 tahun, dan kemudian mengeluarkannya. Kemudian Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?".
Lalu nafsu berkata, "Aku adalah aku dan Engkau adalah Engkau."

Lalu Allah S.W.T menyiksa nafsu itu dalam neraka Juu' selama 100 tahun. Setelah dikeluarkan maka Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?".
Akhirnya nafsu mengakui dengan berkata, " Aku adalah hamba-Mu dan Kamu adalah tuhanku."
Dalam kitab tersebut juga diterangkan bahwa dengan sebab itulah maka Allah S.W.T mewajibkan puasa. Dalam kisah ini dapatlah kita mengetahui bahwa nafsu itu adalah sangat jahat oleh itu hendaklah kita mengawal nafsu itu, jangan biarkan nafsu itu mengawal kita, sebab kalau dia yang mengawal kita maka kita akan menjadi musnah.


sumber : File 1001 KisahTeladan


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

HACKING

Terbaru >>

Top Post >>

Blog Archieve >>

 

S E R V I C E ' s aLL ShArE Copyright © 2010 Endy_Djubu is Designed by 3nfitry