Suatu hari
Baginda Sulaiman AS sedang berjalan-jalan. Ia melihat seekor semut sedang
berjalan sambil mengangkat sebutir buah kurma. Baginda Sulaiman AS terus
mengamatinya, kemudian beliau memanggil si semut dan menanyainya, Hai semut
kecil untuk apa kurma yang kau bawa itu?.
Si semut
menjawab, Ini adalah kurma yang Allah SWT berikan kepada ku sebagai makananku
selama satu tahun. Baginda Sulaiman AS kemudian mengambil sebuah botol lalu ia
berkata kepada si semut, Wahai semut kemarilah engkau, masuklah ke dalam botol
ini aku telah membagi dua kurma ini dan akan aku berikan separuhnya padamu
sebagai makananmu selama satu tahun. Tahun depan aku akan datang lagi untuk
melihat keadaanmu.
Si semut taat
pada perintah Nabi Sulaiman AS. Setahun telah berlalu. Baginda Sulaiman AS
datang melihat keadaan si semut. Ia melihat kurma yang diberikan kepada si semut
itu tidak banyak berkurang. Baginda Sulaiman AS bertanya kepada si semut, hai
semut mengapa engkau tidak menghabiskan kurmamu Wahai Nabiullah, aku selama ini
hanya menghisap airnya dan aku banyak berpuasa. Selama ini Allah SWT yang
memberikan kepadaku sebutir kurma setiap tahunnya, akan tetapi kali ini engkau
memberiku separuh buah kurma. Aku takut tahun depan engkau tidak memberiku kurma
lagi karena engkau bukan Allah Pemberi Rizki (Ar-Rozak), jawab si semut.
***
***
Kerajaan Nabi
Sulaiman AS dikala itu sedang mengalami musim kering yang begitu panjang. Lama
sudah hujan tidak turun membasahi bumi. Kekeringan melanda di mana-mana. Baginda
Sulaiman AS mulai didatangi oleh ummatnya untuk dimintai pertolongan dan
memintanya memohon kepada Allah SWT agar menurunkan hujan untuk membasahi
kebun-kebun dan sungai-sungai mereka. Baginda Sulaiman AS kemudian memerintahkan
satu rombongan besar pengikutnya yang terdiri dari bangsa jin dan manusia
berkumpul di lapangan untuk berdo'a memohon kepada Allah SWT agar musim kering
segera berakhir dan hujan segera turun.
Sesampainya mereka di lapangan Baginda Sulaiman AS melihat seekor semut kecil berada di atas sebuah batu. Semut itu berbaring kepanasan dan kehausan. Baginda Sulaiman AS kemudian mendengar sang semut mulai berdo'a memohon kepada Allah SWT penunai segala hajat seluruh makhluk-Nya.
Sesampainya mereka di lapangan Baginda Sulaiman AS melihat seekor semut kecil berada di atas sebuah batu. Semut itu berbaring kepanasan dan kehausan. Baginda Sulaiman AS kemudian mendengar sang semut mulai berdo'a memohon kepada Allah SWT penunai segala hajat seluruh makhluk-Nya.
"Ya Allah pemilik
segala khazanah, aku berhajat sepenuhnya kepada-Mu, Aku berhajat akan air-Mu,
tanpa air-Mu ya Allah aku akan kehausan dan kami semua kekeringan. Ya Allah aku
berhajat sepenuhnya pada-Mu akan air-Mu, kabulkanlah permohonanku", do'a sang
semut kepada Allah SWT.
Mendengar do'a si
semut maka Baginda Sulaiman AS kemudian segera memerintahkan rombongannya untuk
kembali pulang ke kerajaan sambil berkata pada mereka, "kita segera pulang,
sebentar lagi Allah SWT akan menurunkan hujan-Nya kepada kalian. Allah SWT telah
mengabulkan permohonan seekor semut". Kemudian Baginda Sulaiman dan rombongannya
pulang kembali ke kerajaan.
sumber : File
1001 KisahTeladan
Ditulis Oleh : Endy Djubu | Artikel | Nabi Sulaiman dan Seekor Semut
Artikel Nabi Sulaiman dan Seekor Semut ini diposting oleh Endy Djubu pada hari Jumat, 16 Maret 2012. Terimakasih atas kunjungan Anda yang telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat untuk kita semua, Kritik dan saran nya, silahkan tulis di kotak Komentar di bawah ini, dan jangan lupa di like/suka ya.... Salam hangat dari saya 3nf1try.blogspot.com
0 Comments:
Posting Komentar