Dalam salah satu hadisnya, Nabi Muhammad SAW bersabda, ''Muslim yang satu
adalah cermin bagi Muslim yang lainnya.'' Ada apa dengan cermin? Apa yang
dimaksud oleh Nabi dalam hadisnya ini?
Cermin adalah tempat berkaca; melihat sosok diri sendiri dari pantulan
bayangan yang ada di cermin. Pada cermin, kita bisa melihat sosok diri kita
yang sebenarnya, tanpa dikurangi atau ditambah-tambahi. Kita tidak dapat
mengingkari apa yang ditampilkan cermin tentang kita. Ia berkata jujur
tentang diri kita. Begitu juga sebaliknya, jika cermin itu berdebu atau
kotor, kita pasti bersedia untuk membersihkannya, sehingga kita dan cermin
sama-sama tampil bersih dan enak dipandang.
Hendaknya setiap Muslim berlaku seperti cermin, yaitu bersikap jujur
terhadap saudaranya sesama Muslim. Ia akan mengatakan salah jika memang
melakukan kesalahan, dan ia akan mengoreksinya dengan memberi
nasihat-nasihat yang membangun serta mengajaknya kembali ke jalan yang benar.
Adapun jika saudaranya melakukan kebenaran, ia akan mendukung. Begitu juga
sebaliknya, jika ada saudaranya memberikan nasihat kebajikan kepadanya, ia
mau menerimanya dengan senang hati. Dengan demikian, hidup akan menjadi
indah, penuh harmoni, dan pengertian.
Dari cermin pula, kita bisa memperbaiki penampilan kita yang kita nilai
kurang. Adapun jika ada kelebihan atau sesuai dengan harapan kita dalam hal
penampilan, kita bersyukur karenanya. Dalam konteks kehidupan sehari-hari,
hendaklah setiap Muslim mengaca diri dengan mengambil pelajaran dari
saudaranya sesama Muslim.
Adapun jika ia dalam posisi yang berbuat maksiat, hendaklah ia berkaca pada
orang-orang yang saleh dan melihat sisi kebaikan yang ada pada diri mereka,
sehingga dengan begitu ia termotivasi untuk bertobat dan melakukan kebaikan.
Jika ia melihat saudaranya mempunyai kelebihan dalan hal ilmu atau kesalehan,
hendaklah ia termotivasi untuk meneladaninya, atau bahkan melebihinya karena
berlomba-lomba dalam kebaikan adalah dianjurkan.
Suatu ketika Nabi bersabda, ''Nanti akan datang seorang calon penduduk surga.''
Kemudian datanglah seorang laki-laki yang penampilannya biasa-biasa saja.
Lalu ada seorang sahabat yang memberanikan diri untuk meminta izin menginap
di rumah laki-laki tersebut.
Malam demi malam sahabat ini memperhatikan, ternyata tidak ada amal istimewa
yang dilakukan oleh laki-laki itu. Kemudian pada hari ketiga, sahabat ini
bertanya kepada laki-laki itu, apa yang membuatnya dinilai sebagai calon
penduduk surga oleh Nabi. Setelah berpikir keras, laki-laki itu kemudian
menjelaskan bahwa setiap sebelum tidur ia selalu memaafkan kesalahan
saudara-saudaranya sesama Muslim.
Apa yang dapat kita petik dari kisah tersebut? Ternyata, para sahabat selalu
mengaca diri pada sahabat-sahabatnya sesama Muslim. Jika ada kelebihan,
mereka meneladaninya. Jika ada kekurangan, mereka beristighfar semoga tidak
terjerumus ke dalam hal yang sama dan berusaha menasihati saudaranya itu.
Wallahu a'lam bish sahawaab.
Browse: Home > Cermin Diri
Sabtu, 17 Maret 2012
Cermin Diri
Sumber :
Republika Online
Artikel Cermin Diri ini diposting oleh Endy Djubu pada hari Sabtu, 17 Maret 2012. Terimakasih atas kunjungan Anda yang telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat untuk kita semua, Kritik dan saran nya, silahkan tulis di kotak Komentar di bawah ini, dan jangan lupa di like/suka ya.... Salam hangat dari saya 3nf1try.blogspot.com
0 Comments:
Posting Komentar