Salah satu sifat yang dapat dijadikan parameter kualitas keimanan seseorang
adalah sabar. Semakin kuat keimanan seseorang kepada Allah SWT, semakin kuat
pula kesabaran yang dimilikinya, dan begitu sebaliknya. Dengan begitu, iman
dan sabar bagaikan dua sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan. ''Iman itu
sabar,'' sabda Rasulullah SAW.
Sabar menurut bahasa adalah tahan menghadapi cobaan, tidak lekas marah,
tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati, tabah, tenang, tidak
tergesa-gesa, dan tidak terburu nafsu. Sedangkan lawan dari sabar adalah
sedih dan keluh kesah. Dalam Alquran, sabar diartikan sebagai sikap menahan
diri atas sesuatu yang tidak disukai karena mengharap ridha Allah (QS 13:
22).
Sabar tidak identik dengan ketidakberdayaan. Sabar juga bukan merupakan
kejumudan (statis), hanya berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa. Sabar
adalah kemampuan mengendalikan diri untuk tidak mengambil tindakan sebelum
tepat saatnya. Sabar lebih cenderung kepada usaha untuk menjaga kejernihan
pikiran dan kebersihan hati, sehingga tidak mengambil tindakan secara
tergesa-gesa.
Oleh sebab itulah Allah memerintahkan orang-orang beriman agar bersikap
sabar dalam menghadapi berbagai cobaan kehidupan (QS 2: 155-157), sebagai
ujian untuk menentukan kualitas keimanan seseorang (QS 47: 31 dan QS 16:
65). Allah SWT juga menyatakan bahwa orang-orang yang besar imannya hanyalah
orang yang sabar (QS 2: 177), hamba yang sabar adalah pribadi yang tidak
pernah mengeluh ketika cobaan datang menghantamnya, karena ia meyakini bahwa
di balik kesusahan dan cobaan itu terdapat kemudahan (QS 94: 5-6) atau
hikmah kebaikan yang tidak ia ketahui (QS. 2: 216).
Untuk itulah Rasulullah mengatakan, ''Sungguh aneh persoalan seorang Mukmin!
Sesungguhnya semua permasalahannya adalah baik baginya, hal ini tidak
dimiliki kecuali oleh orang-orang Mukmin. Jika mendapatkan kebaikan maka ia
bersyukur dan kesyukurannya itu menjadi hak baginya, dan jika ditimpa
kesusahan maka ia bersabar dan kesabaran itu menjadi baik baginya.'' (HR
Muslim).
Adapun buah dari kesabaran yang dilakukan seseorang adalah ridha, kedamaian,
kebahagiaan, terciptanya 'izzah (keagungan), kemuliaan, kebaikan, kemenangan,
bantuan, dan kecintaan dari Allah. Dan, puncak dari semua itu adalah buah
yang akan didapat di akhirat, yaitu kenikmatan abadi yang tidak terbatas (QS
39: 10).
Siapa pun kita hendaknya mampu mewujudkan dan mengedepankan sikap sabar ini
dalam setiap aspek kehidupan. Tak sepatutnya kita hanya pandai berkeluh
kesah dan berputus asa apabila menghadapi persoalan. Karena, keluh kesah,
tidak tenang, tidak tabah, cepat marah, dan cepat putus asa adalah sifat
yang tidak layak disandang oleh seorang Muslim. Wallahu a'lam.
Browse: Home > Makna Sabar
Sabtu, 17 Maret 2012
Makna Sabar
Sumber :
Republika Online
Artikel Makna Sabar ini diposting oleh Endy Djubu pada hari Sabtu, 17 Maret 2012. Terimakasih atas kunjungan Anda yang telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat untuk kita semua, Kritik dan saran nya, silahkan tulis di kotak Komentar di bawah ini, dan jangan lupa di like/suka ya.... Salam hangat dari saya 3nf1try.blogspot.com
0 Comments:
Posting Komentar