''Sesungguhnya Firaun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan
menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari
mereka, menyembelih anak laki-laki mereka, dan membiarkan hidup anak-anak
perempuan mereka. Sesungguhnya Firaun termasuk orang yang berbuat kerusakan.''
(QS Al-Qashas: 4)
Melalui ayat ini, Allah SWT menjelaskan ada empat sifat yang melekat pada
diri Firaun. Pertama, perbuatan sewenang-wenang di bumi. Firaun adalah
penguasa yang memiliki kekuatan dan kekayaan besar, tidak ada yang
menandingi kekuasaan itu pada masanya.
Oleh karena itu, ia merasa berhak untuk mengatur, mengurusi, dan bahkan
melakukan apa saja sesuka hati, walaupun seluruh manusia di dunia ini
menentangnya. Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengemukakan bahwa sewenang-wenang
di muka bumi memiliki tiga arti, yaitu sombong, pemaksaan kehendak, dan
pelampauan batas. Itu semua melekat pada Firaun.
Kedua, pemecahbelahan penduduk bumi. Pemecahbelahan merupakan taktik paling
efektif dan efisien untuk melumpuhkan musuh-musuh yang mengincar kekuasaanya.
Inilah yang dilakukan Firaun terhadap lawan-lawan politiknya guna
mempertahankan kekuasaannya.
Ia mengadu domba antarsuku, antarbangsa, antarorang yang memiliki pengaruh,
dan antargolongan. Ketika lawan-lawan politiknya saling bertikai, ketika itu
pulalah ia semakin memperkokoh cengkeraman kekuasaannya.
Ketiga, Penindasan segolongan dari mereka. Bani Israil merupakan golongan
yang dibenci serta ditindas oleh Firaun. Penindasan bisa terjadi karena
kekhawatiran bahwa kaum tersebut memiliki potensi untuk merebut atau
menghancurkan kekuasaannya.
Keempat, penyembelihan anak laki-laki dan pembiaran hidup anak perempuan.
Ibnu Katsir mengemukakan bahwa kebijakan ini dilakukan oleh Firaun karena ia
bermimpi yang ditakwilkan bahwa ada seorang anak laki-laki yang dilahirkan
di negerinya, yang dapat menghancurkan kekuasaannya.
Firaun telah tiada pada zaman ini, tetapi Firaunisme tetap ada dan hidup
pada zaman sekarang bahkan hingga akhir zaman. Firaunisme dapat berbentuk
institusi, organisasi, dan negara.
Negara kafir itu membasmi habis embrio umat Islam dan membiarkan hidup
embrio umat Yahudi. Dahulu Afghanistan, sekarang Irak, mungkin nanti Suriah,
Iran, dan negeri Islam lainnya. Sejarah senantiasa berulang.
Maka renungkanlah wahai umat Islam, bahwa Firaunisme begitu besar dan
mengangkangi negeri-negeri kaum Muslimin sampai hari ini. Namun, kekuatan
Firaun dapat dikalahkan oleh seorang Nabi Musa AS dengan kekuatan ajaran
Allah SWT. Bangkitlah wahai umat!
Sumber :
Republika Online
Browse: Home > Fir'aunisme
Sabtu, 17 Maret 2012
Fir'aunisme
Artikel Fir'aunisme ini diposting oleh Endy Djubu pada hari Sabtu, 17 Maret 2012. Terimakasih atas kunjungan Anda yang telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat untuk kita semua, Kritik dan saran nya, silahkan tulis di kotak Komentar di bawah ini, dan jangan lupa di like/suka ya.... Salam hangat dari saya 3nf1try.blogspot.com
0 Comments:
Posting Komentar