Dalam kitab Fiqhus Sirah karya Syekh Muhammad al-Ghazali, Imam Muslim
meriwayatkan bahwa sewaktu Perang Badar, Rasulullah SAW berdoa di dalam
kemah. Rasulullah berdoa dengan penuh khusyuk dan merendah diri seraya
menengadahkan kedua telapak tangannya ke langit memohon supaya diberi
kekuatan untuk mengalahkan musuh.
Di antara doa yang beliau ucapkan adalah: ''Ya Allah, kalau pasukan kaum
Muslimin ini sampai binasa, maka Engkau tidak akan disembah lagi oleh
manusia di muka bumi ini.'' Kemudian beliau memperkeras suaranya, ''Ya
Allah, tunaikanlah janji yang telah Engkau berikan kepadaku, ya Allah
pertolongan-Mu ya Allah!''
Beliau mengangkat kedua belah tangannya sedemikian tinggi hingga burdahnya
jatuh dari pundaknya tanpa disadarinya, sehingga Abu Bakar menyampirkan
kembali burdah itu di atas pundak beliau seraya berkata dengan perasaan haru,
''Ya Rasulallah, kurangilah kesedihan Anda dalam berdoa kepada Allah! Allah
pasti akan memenuhi janji yang telah diberikan kepada Anda!''
Di tengah begitu banyaknya musibah dan bencana yang menerpa dan mendera
bangsa Indonesia saat ini, baik itu berupa krisis ekonomi, politik, hukum,
dan moral, serta bencana alam berupa banjir, kebakaran hutan, kemarau
panjang, pertumpahan darah di banyak wilayah negeri ini, serta
musibah-musibah lainnya, kisah di atas selayaknya dapat memberikan pelajaran
kepada kita.
Doa itu senjata dan kekuatan orang beriman (HR Al-Hakim dari Ali bin Abi
Thalib). Ibnu Qayyim mengatakan, ''Jika perisai doamu lebih kuat dari
musibah maka ini akan menolaknya, tetapi jika musibah lebih kuat dari
perisai doamu, maka ia akan menimpamu, namun doa itu sedikitnya tetap akan
mengurangi efeknya. Dan jika perisai doamu seimbang dengan kekuatan musibah,
maka keduanya akan bertarung.''
Tak ada gunanya waspada menghadapi takdir, namun doa bermanfaat menghadapi
takdir sebelum dan sesudah ia turun dan sesungguhnya ketika musibah itu
ditakdirkan turun dari langit maka ia akan segera disambut oleh doa di bumi
lalu keduanya bertarung sampai hari kiamat (HR Ahmad, al-Hakim dan Thabarani).
Begitulah kekuatan doa, ketika segala daya dan upaya telah kita lakukan
untuk mengatasi berbagai macam persoalan kehidupan, maka sudah selayaknya
kita tetap berdoa kepada Allah SWT. Ketika seorang sahabat Rasulullah selalu
langsung meninggalkan masjid setelah selesai shalat tanpa berdoa, Nabi pun
menegurnya dengan pertanyaan, ''Apakah kamu sama sekali tidak mempunyai
kebutuhan kepada Allah?'' Sahabat itu pun terperanjat dan mulai memahami
arti doa, maka setelah itu ia pun rajin berdoa kepada Allah. ''Bahkan,''
katanya di kemudian hari, ''garam pun kuminta kepada Allah SWT.''
Nah, marilah kita berdoa, sebagaimana yang diperintahkan di dalam firman-Nya,
''Dan Tuhanmu berkata, 'berdoalah kepada-Ku niscaya akan Kupenuhi
permintaanmu'.'' (QS Al Ghafir ayat 60)
Browse: Home > Kekuatan Doa
Sabtu, 17 Maret 2012
Kekuatan Doa
Sumber :
Republika Online
Artikel Kekuatan Doa ini diposting oleh Endy Djubu pada hari Sabtu, 17 Maret 2012. Terimakasih atas kunjungan Anda yang telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat untuk kita semua, Kritik dan saran nya, silahkan tulis di kotak Komentar di bawah ini, dan jangan lupa di like/suka ya.... Salam hangat dari saya 3nf1try.blogspot.com
0 Comments:
Posting Komentar